> >

Bukan Ribuan, Massa Pendukung yang Berjaga di Luar Pagar Kediaman Gubernur Papua Sekitar 20 Orang

Hukum | 25 September 2022, 09:41 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Hendrina D Kandipi)

PAPUA, KOMPAS.TV – Jumlah massa pendukung yang Gubernur Papua Lukas Enembe yang berjaga di luar pagar kediaman pribadi Lukas di Koya dilaporkan hanya sekitar 20 orang, bukan ribuan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, di Jayapura, Sabtu (24/9/2022).

Ramdani mengakui, masih ada sekelompok masyarakat yang dilaporkan berjaga di kawasan rumah pribadi Gubernur Enembe di Koya, Distrik Muara Tami.

"Jumlah pendukung yang berjaga di luar pagar kediaman pribadi Gubernur Enembe di Koya dilaporkan hanya sekitar 20-an orang dan bukan ribuan seperti yang diberitakan," jelasnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: KPK Panggil Lagi Lukas Enembe, 1.800 Polisi Disiagakan untuk Cegah Kerusuhan

Ia menjelaskan, Polda Papua juga mengerahkan 1.800 personel untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban menjelang pemeriksaan Lukas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK telah melayangkan panggilan kedua kepada Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi.

Menurut rencana, pemeriksaan kedua Lukas Enembe sebagai tersangka akan dilakukan Senin (26/9) besok.

 

Ribuan personel itu disiagakan di Polresta Jayapura, Polres Jayapura, Polda Papua, dan Brimob termasuk tiga kompi Brimob nusantara dari Polda Sumatera Utara, Polda Sulawesi Utara, dan Polda Maluku.

Menurutnya, Kota Jayapura menjadi barometer bagi keamanan di Papua.

"1.800 personel itu siap digerakkan bila terjadi gangguan kamtibmas terutama di Jayapura yang merupakan ibu kota provinsi," ujar Ramdani Hidayat di Jayapura, Sabtu (24/9/2022), dilansir dari Antara.

Baca Juga: MAKI Beberkan Dugaan Perjudian Lukas Enembe di 3 Negara: Diduga di Ruang VIP, Kami Punya Videonya

Ramdani mengungkapkan, penanganan terhadap demo juga akan diperketat agar tidak berakhir dengan kerusuhan seperti tahun 2019.

Ramdani berharap semua pihak turut menjaga keamanan dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

Jangan mudah terpengaruh isu yang sengaja diembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mari kita jaga Papua agar tetap damai," tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU