> >

Yun Hap Korban Tragedi Semanggi II yang Sempat Dilarang Ibu Ikut Unjuk Rasa Karena Bershio Ular

Peristiwa | 24 September 2022, 06:46 WIB
Setelah disemayamkan di Balai Mahasiswa Kampus UI Salemba, Sabtu (25/9) jenazah Yun Hap mahasiswa UI yang tertembak Jumat (24/9) dalam aksi demo menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pun dibawa dan disemayamkan di Yayasan Rumah Duka Abadi, Daan Mogot, Jakarta Barat sebelum dimakamkan di Pemakaman Pondok Rangon, Minggu (26/9). (Sumber: KOMPAS/ARBAIN RAMBEY)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, 24 September 2022, tepat 23 tahun peristiwa Tragedi Semanggi II yang menewaskan Yun Hap, mahasiswa UI. Laki-laki kelahiran 17 Oktober 1977 itu meninggal karena luka tembak pada Jumat (24/9/1999) malam.

Dikutip dari Kompas.com, menjelang Tragedi Semanggi II, ibu Yun Hap, Ho Kim Ngo, sempat meminta kepada anaknya agar tidak ikut demonstrasi.

“Ibu mengingatkan tahun itu tahun sial bagi mereka yang bershio ular (1977 tahun ular),” ujar Yun Yie, adik Yun Hap.

Baca Juga: MA Tolak Gugatan Soal Pernyataan Jaksa Agung Terkait Tragedi Semanggi Bukan Pelanggaran HAM

Namun, permintaan sang ibu tidak dituruti dan ia tetap menuju kampus. Bagi Yun Hap, apa pun yang terjadi merupakan takdir dan ia pun ikut unjuk rasa.

Apa yang dikhawatirkan sang ibu pun menjadi kenyataan. Ia tidak lagi pernah melihat anaknya. Yun Hap menjadi korban penembakan membabi buta sebagai kelanjutan aksi menolak pengesahan RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU PKB).

Di mata sang ayah, Yap Pit Sing, Yun Hap adalah anak yang pintar. Ia menaruh banyak harapan kepada anaknya. Ia ingin Yun Hap  bisa mengangkat harkat dan derajat keluarganya.

“Biar bapaknya kuli, jadi buruh, tapi cita-citanya tidak kesampaian, dia (Yun Hap) pernah bilang akan mati muda, enggak tahu kenapa bilang begitu,” ucap Yap Pit.

Ia bercerita, pada Kamis (23/9/1999) malam, Yun Hap sempat menelepon ke rumah mereka di kawasan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat. Saat itu, Yun Hap berada di Kampus Atma Jaya.

Keesokan harinya, Jumat (24/9/1999) pagi, Yun Hap kembali menelepon dan menginformasikan akan pulang.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU