Ganjar Pranowo Ingatkan Aparatur dan Perangkat Desa: Potong BLT BBM Itu Pengkhianat Negara
Politik | 21 September 2022, 22:34 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar kasus pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terulang lagi.
Ia menekankan, pelaku pemotongan BLT BBM bagi masyarakat kurang mampu sama seperti berkhianat terhadap negara.
"Tidak boleh ada yang mengganggu pelaksanaan dana kompensasi BBM. Maka mereka yang bermain hal kotor di sini, itu pengkhianat negara. Itu berkhianat kepada negara," ujar Ganjar saat memberikan arahan secara daring di jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kabupaten Blora, Rabu (21/9/2022), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Ganjar Tegaskan BLT BBM Tak Boleh Dipotong dengan Alasan Apapun: Ini Peringatan Keras!
Pengarahan yang diinisiasi Bupati Blora Arif Rohman ini dilakukan setelah ada kejadian istri perangkat desa di daerah Blora meminta uang sumbangan dari penerima BLT kompensasi kenaikan harga BBM.
Ganjar mengapresiasi gerak cepat kepolisian yang langsung memeriksa dan langkah evaluasi bupati dengan mengumpulkan camat, kades, dan Forkopimda.
"Saya mengingatkan kepada mereka, ini nggak boleh, dan kita minta ini peringatan terakhir. Kalau nggak, besok diproses, pasti diproses," ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar meminta pembagian BLT BBM ini juga sekaligus sebagai verifikasi dan validasi data. Sebab, masih ada laporan ada masyarakat kategori mampu, bahkan nama seorang kepala desa masuk daftar penerima bantuan.
Baca Juga: Viral ! Video Istri Oknum Perangkat Desa di Blora Potong BLT BBM
"Kami minta ini diawasi sekaligus verifikasi dan validasi data sehingga data terakhir yang disampaikan itu yang nanti digunakan. Saya sudah minta agar hasil verifikasi dikirim ke Mensos dan saya akan ikut pantau. Satu juga ingatkan lagi tidak boleh memotong seluruh bantuan yang ada," tegas Ganjar.
Sebelumnya, kasus pemotongan dana BLT BBM terjadi di Dukuh Nglego, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.
Pemotongan sebesar Rp20 ribu per keluarga penerima manfaat dengan dalih untuk iuran itu diduga dilakukan oleh istri perangkat desa setempat.
Baca Juga: Demi Salurkan BLT BBM, Dinas Sosial Jeneponto Berjalan Kaki Sejauh 5 KM dan Seberangi Sungai
Video yang memperlihatkan sejumlah warga menyetor uang Rp20 ribu ke seseorang juga viral di masyarakat.
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 50 detik itu terlihat juga percakapan antara ibu-ibu yang menggunakan bahasa Jawa terkait kegunaan uang.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara