> >

Aria Bima sebut SBY Gunakan Strategi Playing Victim: Indikasi Pemilu Tak Jujur, Dia Terbayang 2004

Politik | 19 September 2022, 08:55 WIB
Politikus PDIP Aria Bima kritik SBY soal pemilu (Sumber:Tribunnews-)

 

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menilai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat sepertinya masih menerapkan strategi playing victim dalam pemilu 2024.

Penilaian itu disampaikan politikus  PDI Perjuangan  Aria Bima dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (19/9/2022), lantaran SBY mengeluarkan pernyataan tentang Pemilu 2024 yang diduga telah diatur hanya ada dua pasangan kandidat capres dan cawapres.

“Karena biasa menggunakan strategi playing victim itu, Pak SBY,” ucap Aria Bima.

Bagi Bima, apa yang disampaikan SBY soal dugaan adanya ‘settingan’ pada Pemilu 2024 lebih karena bentuk refleksi diri.

Baca Juga: Mahfud MD Pastikan Era Jokowi Tidak Ada Rahasia Negara Bocor: Dulu Zaman Pak SBY Itu Ada Wikileaks

Sebab, kata Aria Bima, SBY pada Pemilu 2004-2009 pernah mengatur bagaimana saat itu hanya ada dua pasangan kandidat saja.

“Saya tidak mengerti Pak SBY dengan statement itu, apa yang dikatakan bahwa akan terjadi gejala tidak jujur dan tidak adil apa dia terbayang sewaktu 2004 ke 2009, dia juga mengatur-atur untuk calonnya dua,” ungkap Aria Bima.

“Menurut saya mungkin dia ketakutan dengan hal-hal yang pernah dilakukan sendiri oleh Pak SBY, mungkin ini ya, kalau menurut saya calon dua itu adalah bagian dari proses konstitusi. Bahwa calon ini nanti adalah pemenangnya 50 persen plus 1.”

Bima Aria juga memberi penegasan kepada Partai Demokrat perihal proses kerja sama dalam Pemilu 2024.

Menurut Bima, jika Partai Demokrat akhirnya dalam proses Pemilu 2024 tidak dapat bekerja sama dengan banyak partai politik sehingga tidak bisa mengusungkan calonnya, seharusnya tidak lantas menuding ada kecurangan.

Baca Juga: SBY Disebut Menyembah, Demokrat Buka Peluang untuk Proses Hukum Kamaruddin Simanjuntak

“Kalau Pak SBY, Pak AHY atau Demokrat tidak mendapatkan teman untuk bekerja sama dan tidak jadi diusung, prosesnya sangat demokratis, jangan itu kemudian dikatakan terjadi kecurangan,” ujar Bima Aria.

“Jadi menurut saya ini hanya upaya pencitraan beliau yang sering sekali dilakukan dalam rangka strategi untuk mendapatkan persepsi publik seolah-olah didzolimi kemudian posisi playing victim seperti inilah yang biasa dilakukan Pak SBY dalam rangka bermain untuk mendapatkan skenario electoral.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU