> >

Oetama Cup 2022 Gaungkan Semangat Peduli Lingkungan Melalui River Clean Up

Sosial | 19 September 2022, 03:05 WIB
Komunitas KG Adventure Jakarta, Bandung, Cikopo, dan Pulogadung bersama dengan National Geography Indonesia pada saat beristirahat di check point 1 bawah Jembatan South City, Pondok Cabe. (Sumber: Dok. Corporate Communications KG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah resmi dibuka Senin (12/9/22), Oetama Cup 2022 sebagai turnamen olahraga karyawan terbesar Kompas Gramedia dilanjutkan dengan beberapa pertandingan olahraga, juga kegiatan olahraga eksibisi yang tidak dilombakan. Salah satunya yaitu River Clean Up Oetama Cup yang dilaksanakan pada Sabtu (17/9/22) pagi hingga siang di Kali Pesanggrahan, Depok, Jawa Barat.

River Clean Up Oetama Cup 2022 digagas oleh KG Adventure -komunitas karyawan KG pencinta alam- berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia melalui #SayaPilihBumi dan #SayaPejalanBijak, mengajak karyawan Kompas Gramedia secara khusus maupun masyarakat pada umumnya untuk melakukan gerakan perubahan perilaku guna menjaga lingkungan untuk bumi yang lebih baik.

Kegiatan ini juga melibatkan Komunitas De Kap Pesanggrahan yang kerap berkegiatan susur sungai di bantaran Kali Pesanggrahan.

GM Communication Management & Bentara Budaya Kompas Gramedia Ilham Khoiri menyatakan, "River clean up diharapkan tidak hanya berhenti jadi program insidental pada momen Oetama Cup saja, tapi bisa menjadi gerakan yang berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak komunitas. Terima kasih untuk semua pihak yang telah turun tangan untuk bersih-bersih sungai."

Kegiatan susur sungai ini menempuh jarak 3 kilometer, dengan titik mula di Studio Hanafi, Meruyung dan titik akhir Jalan Bandung, Cinere. Tidak hanya mencoba mengurai aliran air sungai yang tersumbat akibat sampah, tetapi juga membersihkan daerah bantaran sungai dari sampah plastik.

Ketua KG Adventure Bonifasius July dari Gramedia Printing, atau akrab disapa Boni, menyebutkan bahwa kegiatan River Clean Up ini dipilih untuk mengingatkan peserta akan pentingnya sungai.

"Seperti yang diketahui dari sejarah mana pun awal peradaban bermula dari sekitaran sungai, yang artinya peran sungai sangat vital dalam kehidupan. Sungguh ironis apabila melihat kondisi sekarang di mana sungai jadi tempat pembuangan sampah akhir," ujarnya.

Baca Juga: LPS dan KG Media Gelar Lomba Video Kreatif Berhadiah Total Rp100 Juta, Cek Syarat Pendaftarannya

Senada dengan hal tersebut, Business Manager National Geographic Indonesia Diky Wahyudi Lubis menyatakan, bentuk kegiatan kolaborasi bersih-bersih sungai seperti ini sangat diharapkan, tidak hanya dalam bentuk seremonial saja, akan tetapi bisa jadi gerakan kepedulian yang masif bagi siapa saja untuk menjaga sungai sebagai bagian dari halaman depan rumah kita mulai dari sekarang.

"Jika kita ingin menjadikan sungai atau laut Indonesia menjadi halaman depan rumah kita, tentunya kita semua tidak mau jika halaman rumah kita sendiri kotor dan bau kan," ujar Diky.

"Ini juga yang menjadi komitmen utama dari National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dan #SayaPejalanBijak, bagaimana kita semua punya peranannya masing-masing untuk ikut terlibat menjaga lingkungan dari hal paling sederhana dan mudah, salah satunya bagaimana kita bisa menjaga sungai kita hari ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai peruntukannya."

"Ini adalah aksi nyata yang kami lakukan bersama rekan-rekan karyawan Kompas Gramedia untuk menghormati, menghargai dan menjaga kebersihan sungai sebagai bentuk kolaborasi kebaikan demi lingkungan," tutur Diky.

Kali Pesanggrahan mengalir membelah kota Jakarta, melintasi bagian barat kota mengalir dari Kabupaten Bogor, melintasi Kota Depok, Jakarta Selatan hingga akhirnya ke Tangerang, Banten. Memancar dari Tanah Sareal hingga bermuara di Teluk Gong Cengkareng. Ia mengular sepanjang 66,7 kilometer melintas hamparan datar.

Denyut kehidupan di masa lampau kawasan ini pernah bergantung kepada aliran airnya. Kini Kali Pesanggrahan tidak sejernih masa jayanya. Keruh dan sampah melayang sepanjang alirannya.

Tidak hanya itu, ia kerap dituding sebagai biang banjir lantaran alirannya kerap menggenangi sejumlah kawasan. Sungai yang sungguh malang dan tercampakkan.

Baca Juga: KG Media Ajak Karang Taruna Se-Indonesia Rayakan HUT Kemerdekaan RI

Menuju peringatan “World Clean Up Day”. #SayaPejalanBijak dan #SayaPilihBumi bersama Komunitas KG Adventure dan Komunitas De Kap Pesanggrahan ingin memuliakan sungai ini dengan membersihkan alirannya dari sampah yang mencemar. Kegiatan ini ingin mulai membangun kesadaran bagaimana mengubah cara pandang untuk menjadikan sungai menjadi halaman depan rumah kita dan mengembalikan nadi peradaban kita.

Total peserta sebanyak 35 orang adalah karyawan Kompas Gramedia lintas unit yang tergabung dalam komunitas KG Adventure. Komunitas ini aktif berkegiatan lintas alam seperti mendaki gunung atau menyisir pantai.

"Lewat kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa KG Adventure tidak hanya sekadar menjelajah gunung dan pantai, tetapi bagaimana komunitas ini bisa berarti dan meninggalkan jejak baik untuk lingkungan sekitar," ungkap Boni.

Kegiatan susur sungai ini merupakan kegiatan luring pertama KG Adventure sejak pandemi. Kegiatan terakhir komunitas ini sebelum pandemi adalah donasi bahan pokok untuk 134 kepala keluarga terdampak erupsi Gunung Semeru akhir tahun 2021 lalu. KG Adventure sendiri mulai berdiri pada 26 Juni 2013, berawal dari kegiatan karyawan mendaki Gunung Semeru bersama sambil berbagi tong sampah kepada masyarakat sekitar.

Oetama Cup 2022 menjadi momen yang tepat untuk kembali mengajak karyawan terlibat dalam gerakan perubahan perilaku melalui kegiatan kebersamaan olahraga maupun lingkungan. Setelah dua tahun diselenggarakan secara daring akibat pandemi, turnamen olahraga terbesar karyawan KG kembali digelar dengan mempertandingkan 7 cabang olahraga luring (futsal, basket, voli, tenis, bulu tangkis, tenis meja, petanque), 1 olahraga daring (esports), dan 5 olahraga ekshibisi (senam, virtual run, KG Cyclist melalui sepeda bersama, KG Adventure melalui river clean up, dan mancing).

 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU