> >

Serukan Pemilu Berkualitas dan Bermartabat, Puluhan Rektor Perguruan Tinggi Yogyakarta Kumpul di UGM

Politik | 18 September 2022, 04:25 WIB
Ova Emilia terpilih menjadi Rektor UGM periode 2022-2027  berdasarkan rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di Balai Senat UGM, Jumat (20/5/2022). (Sumber: dok Humas UGM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sebanyak 32 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta berkumpul di Balairung UGM, Sabtu (17/9/2022). Mereka menyerukan seruan moral tentang pemilu berkualitas dan demokrasi bermartabat.

Seruan moral itu dibacakan Rektor UGM Ova Emilia didampingi seluruh rektor yang hadir. Dari kalangan perguruan tinggi negeri, selain rektor UGM hadir pula Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Rektor Universitas Pembangunan (UPN) Veteran.

Dari kalangan perguruan tinggi swasta, hadir Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Rektor Universitas Sanata Dharma (USD), Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), dan lain-lain.

Menurut Ova, demokrasi yang bermartabat, salah satunya, ditandai dengan pelaksanaan pemilu yang berkualitas.

Baca Juga: Pertama Kali Terjadi, Ini Alasan Satu dari Lima Wakil Rektor UGM dari Luar Kampus

“Pemilu sebagai mandat reformasi menjadi pintu masuk pergantian dan keberlanjutan kepemimpinan dengan legitimasi moral dan sosial yang tinggi untuk kemaslahatan bangsa,” ujar Ova, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTV.

Bangsa Indonesia harus bersyukur atas banyak perkembangan baik yang diraih di usia ke-77, meski tidak menutup mata bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang menunggu diselesaikan. Semua hal ini, merupakan hasil kerja kolektif dan kumulatif para pendiri bangsa, pemimpin, dan rakyatnya.

Oleh karena itu, para rektor menilai pengawalan demokrasi yang bermartabat merupakan salah satu ekspresi rasa syukur tersebut, untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang berdaulat.

Pemilu di mata para pimpinan perguruan tinggi ini merupakan aktualisasi nilai, perjuangan kebangsaan, dan pembangunan konsensus demokrasi yang mulia.

“Jika Pemilu berlangsung dengan baik dan berkualitas, maka Indonesia akan menjadi contoh negara besar yang mampu berdemokrasi secara dewasa,” ucap Ova.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU