Dengan Nakhoda Baru, PPP Diprediksi akan Hengkang dari KIB Tinggalkan Golkar dan PAN
Rumah pemilu | 9 September 2022, 17:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi akan angkat kaki dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuknya bersama Partai Golkar dan PAN.
Pasalnya, PPP tengah mengalami turbulensi di internal yang mengakibatkan kepemimpinan Suharso Monoarfa digantikan.
Hal itu diungkapkan Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
“Dengan turbulensi di internal PPP, bisa jadi arah kemudi partai di bawah nakhoda yang baru bisa tetap istikamah dengan kebijakan ketua umum yang lama atau justru mengalihkan arah perahu ke dermaga koalisi yang lain,” kata Ari, Jumat (9/9/2022).
Baca Juga: Sufmi Dasco Tegaskan ke Sandiaga Uno: Sudah Final, Capres Gerindra Prabowo Subianto
Jika memang hengkang dari KIB, Ari menduga PPP akan merapat lagi ke PDI Perjuangan atau Partai Gerindra.
Sebab dengan PDI-P, PPP punya faktor historis duet presiden dan wakil presiden yakni Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz.
“PPP lebih sreg bergandengan dengan koalisi yang berintikan PDI-P atau Gerindra,” ujarnya.
Namun, terlepas dari dinamika tersebut, Ari memprediksi perolehan suara PPP bakal merosot pada Pemilu 2024.
Ari mengatakan konflik internal partai, menjadi satu di antara pemicu yang membuat partai berlambang ka'bah itu akan mengalami penurunan suara.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com