> >

Wawancara Kapolri Listyo Sigit Prabowo (III-Habis): Konsorsium 303 Saya Minta Usut Sampai ke Atas

Wawancara | 8 September 2022, 05:52 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit angkat suara terkait kabar keterkaitan Ferdy Sambo di dalam konsorsium 303 serta judi online dalam wawancara di program Satu Meja The Forum Spesial, Rabu (7/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab pertanyaan terkait buntut kasus pembunuhan berencana Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat) yang didalangi oleh tersangka Irjen Ferdy Sambo.

Tak hanya soal pembunuhan, publik juga dihebohkan dengan diagram yang menunjukkan Sambo di dalam konsorsium 303.

Diagram itu pun diduga menunjukkan keterlibatan polisi dalam membantu kelancaran bisnis haram pelaku judi online.

Untuk mendapatkan penjelasan Kapolri terkait hal itu, jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo berkesempatan mewawancarai Kapolri Jenderal Listyo Sigit secara eksklusif dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

Berikut petikannya:

Anda di DPR ditanya soal diagram kekaisaran Sambo konsorsium 303, itu apa sih sebetulnya yang terjadi?

Saya melihat bahwa fakta judi itu ada, betul ada kan? Artinya saya melihat bahwa pemberantasannya masih belum maksimal. 

Tentunya, terkait dengan apakah ada konsorsium, saya sudah perintahkan untuk itu diusut tuntas, memang banyak yang sekarang lari ke luar negeri. Tapi saya sudah minta, usut sampai ke atas, begitu didapatkan nama red notice atau cekal dan kemudian dari situ kami ungkap.

Apakah ada anggota yang terlibat atau tidak. Tapi paling tidak langkah itu saya tidak ragu-ragu dan itu sudah saya minta untuk betul-betul bisa diungkap.

Tapi terkait dengan adanya konsorsium atau tidak kan kita bicara scientific crime investigation ya, tentunya saya berjalan dari pembuktian.

Baca Juga: Wawancara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Bagian II): Gaya Hidup Hedonis Ada Sanksinya

Soal diagram konsorsium 303 Sambo itu ada yang menyebut dari luar Polri, ada yang menyebut dari dalam, kalau hasil dari Kepolisian bagimana?

Ya pastinya ada yang membuat. Mungkin saja ada informasi dari dalam, tapi juga bisa saja dari pihak luar. Ini yang sedang kami dalami.

Yang penting kalau buat saya, bagaimana kemudian anggota betul-betul berkomitmen, bahwa yang namanya judi online atau pun segala macam perjudian betul-betul bisa diberantas, karena buat kami itu juga salah satu yang membuat citra polri menjadi rusak.

Bagaimana instruksi Kapolri terkait masalah narkoba dan judi, buntut kasus Sambo?

Masalah narkoba itu juga sudah saya sampaikan “Jangan lagi ada yang main-main dengan narkoba,” dan itu saya buktikan beberapa orang sudah kami copot dan kami PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat).

Masalah judi juga ini kemudian menjadi isu kan, saya minta ndak ada lagi yang main-main dengan judi. “Bongkar sampai ke atas”

Saat ini saya sudah minta teman-teman di PPATK untuk menelusuri rekening-rekening yang ada untuk ditarik, untuk dibongkar ke atas. Jadi ini salah satu bentuk bahwa kita serius, dan segala macam penyakit masyarakat saya minta untuk dibersihkan. Dan ini harus berkelanjutan.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Kompas TV: Ferdy Sambo Bersumpah kepada Kapolri saat Ceritakan Kebohongannya

Banyak orang yang berpikiran bahwa kasus Sambo ini bisa mengganggu soliditas di internal kepolisian. Sejauh mana  Anda  memimpin Polri agar solid dan dapat memulihkan kepercayaan publik yang cenderung turun agar naik lagi?

Menurut saya memang ada yang berasumsi seperti itu, apalagi di saat-saat awal ya. Saat-saat awal kami melakukan pemeriksaan kan karena adanya upaya-upaya intimidasi, upaya-upaya untuk menghalangi kan membuat situasi internal seperti kemudian terpecah.

Tapi saya melihat setelah proses hambatan tadi kami bereskan, kami semua solid untuk menuntaskan ini dan beberapa kali kami sudah memimpin rapat Pikon dengan para Kapolda, bahwa justru momentum ini harus membuat kita lebih solid, karena memang tugas kita bagaimana mengembalikan marwah kepolisian dan itu hanya bisa kita lakukan dengan kita melakukan hal-hal yang kemarin harus kami ubah, kita perbaiki dan kita tingkatkan kualitasnya.

Oleh karena itu, ini juga justu menjadi momentum kita untuk kemudian inilah saatnya kita berbenah dan memperbaiki yang sifatnya pelanggaran, seperti tadi saya sampaikan. Ya kalau kami sudah kasih peringatan di awal-awal, kali ini saya nggak usah perlu pakai peringatan lagi, begitu ada yang lapor, periksa Propam, copot, sudah begitu saja. 

Baca Juga: Wawancara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (I ) : Yang Nyeleneh-Nyeleneh Kami "Potong"

Bapak nggak kasihan banyak anggota polisi yang bakal kena potong dari Pak Kapolri?

Justru karena saya sayang terhadap hampir 430 ribu anggota Polri dan 30 ribu anggota PNS yang selama ini juga saya lihat mereka sudah bekerja mati-matian. Saya lihat di daerah-daerah terpencil tapi mereka semangat.

Jadi kalau hanya karena beberapa orang kemudian mereka jadi rusak, ya saya lebih baik potong yang bikin rusak daripada 430 ribu ini kemudian menjadi ikut terbawa rusak, kan begitu.

Siapa pun yang nggak mau ikut Kapolri ya minggir aja?

Ya pilihannya tinggal mau ikut gerbong atau tidak, kalau nggak mau ikut gerbong ya keluar.

Baca Juga: Wawancara Ekslusif Kompas TV: Kapolri Sebut Penyidik Sempat Ketakutan Selidiki Kasus Sambo

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU