Terungkap Pemicu Santri Gontor Tewas Dianiaya, Diduga Salah Paham karena Alat Perkemahan
Kriminal | 7 September 2022, 07:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengungkapkan penyebab terduga pelaku menganiaya hingga menyebabkan AM (17 tahun), santri Pondok Modern Darussalam Gontor I, Ponorogo, Jawa Timur, meninggal dunia pada 22 Agustus 2022.
Menurut Catur, penganiayaan diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku lantaran masalah kekurangan alat di perkemahan.
Saat itu, lanjut Catur, AM memang berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Dia diduga dianiaya pada Senin (22/8/2022).
Catur juga menjelaskan, untuk motif secara utuh dari terduga pelaku, nantinya akan disampaikan setelah polisi memeriksa semua saksi.
Soal penyebab kematian santri, kata dia, akan disampaikan oleh ahli.
"Saksi ahli yang menyampaikan penyebab kematiannya," ujar Catur, Selasa (6/9/2022) malam dilansir Kompas.com
Baca Juga: Kisah Pilu Soimah Cari Keadilan untuk Putranya, Santri Gontor yang Tewas Diduga Dianiaya
Rekontruksi dengan 50 Adegan
Catur juga menjelaskan, Polisi telah melakukan olah TKP dan pengumpulan barang bukti di Ponpes Gontor, Selasa (6/9/2022).
Ada sebanyak 50 adegan dalam rekonstruksi itu, dilakukan dari pra kejadian meninggalnya AM hingga instalasi gawat darurat (IGD).
"Selanjutnya dilakukan pra rekonstruksi dalam kejadian tersebut dengan total 50 adegan yang dirangkum dari awal sampai ke IGD," kata dia.
Baca Juga: Santri Gontor yang Tewas Dianiaya Teman akan Diautopsi pada Kamis, Libatkan Tim Forensik Mabes Polri
Catur mengatakan, pra rekonstruksi menggambarkan adegan penjemputan, kegiatan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, hingga korban dibawa ke IGD rumah sakit milik Pondok Gontor.
Polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya kentongan, air mineral, minyak kayu putih, hingga becak. Adapun baju korban telah dikembalikan ke keluarga AM di Palembang.
Untuk terduga pelaku lebih dari satu orang. Hingga kini sudah ada 11 orang saksi yang diperiksa. Polisi mendapati identitas terduga pelaku lebih dari satu orang.
"Yang terduga (pelaku) lebih dari satu orang," kata Catur.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV pihak Ponpes Gontor sendiri sudah meminta maaf dan mengakui adanya penganiayaan yang dialami AM hingga santri asal Pelembang itu meninggal dunia pada 22 Agustus 2022.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," kata Jubir Ponpes Gontor Noor Syahid, dalam tayangn program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (6/9/2022)
"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Ponpes Gontor soal Tewasnya Santri Diduga Dianiaya Sesama Teman
Kasus ini menjadi sorotan lantaran sang Ibu, Soimah, dan keluarga awalnya tidak yakin keterangan yang menyebutkan sosok AM meninggal dunia lantaran kelelahan.
Sang ibu pun mencari keadilan dan mengadu kepada pengacara Hotman Paris pada 4 September 2022 hingga akhirnya publik dibuat kaget lantaran isu meninggalnya santri Ponpes Gontor diduga akibat penganiayaan.
Baca Juga: Kemenag Buka Suara Tewasnya Santri Gontor Diduga Dianiaya: Kekerasan Tidak Bisa Dibenarkan
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/kompas.com