> >

Fakta-fakta Santri Gontor Tewas, Diduga Kesalahpahaman Berujung Dianiaya Sesama Teman

Kriminal | 6 September 2022, 11:51 WIB
Postingan Soimah, ibu almarhum AM santri Gontor yang tewas lantaran diduga dianiaya (Sumber: Instagram @soimah_didi)

PONOROGO, KOMPAS.TV - Seorang santri berinisial AM tewas diduga dianiaya oleh teman sendiri. AM adalah santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Ponorogo, Jawa Timur.

Kasus ini berawal dari kecurigaan ibu AM, Soimah.

AM curiga anaknya wafat tidak wajar. Awalnya ia mendapat kabar dari ponpes Gontor bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Kabar tersebut didapatkan Soimah dari Ustaz Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 WIB.

Namun, Soimah mendapatkan laporan dari wali santri lain yang menyebutkan bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan.

Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka. Keluarga lantas melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan autopsi,” ujarnya, Senin (5/9/2022) dilansir dari kompas.com

Lantas, ia pun mengadu ke Hotman Paris pada tanggal 4 September 2022 hingga kasus ini kemudian menjadi perhatian publik dan sedang dilakukan penyelidikan dari pihak Polres Ponorogo. 

Berikut ini merupakan fakta-fakta terkait tewasnya santri Gontor bernama AM tersebut. 

Baca Juga: Ponpes Gontor Keluarkan Santri Pelaku Dugaan Penganiayaan, Hotman Paris: Kenapa Tidak Lapor Polisi?

Fakta-Fakta Santri Gontor Tewas 

Kesalahpahaman Sesama Santri 

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan, wafatnya AM diduga awalnya dipicu salah paham yang berujung penganiayaan.

Meskipun ia sendiri tidak spesifik menyebutkan tentang kesalahpahaman yang dimaksud.

"Sudah ada 7 saksi diperiksa. Terduga pelaku sesama santri. Diduga ada kesalahpahaman antar santri, nanti akan kami selidiki," ujarnya, Selasa (5/9/2022) di Program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV. 

Ponpes Akui Korban adalah Santri Gontor

Jubir Ponpes Gontor, Noor Syahid, mengakui bahwa AM adalah santri pondok tersebut dan berasal dari Palembang, Sumatera Selatn. 

"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," katanya, Senin (4/9/2022).

Baca Juga: Kronologi Santri Gontor Tewas Diduga Dianiaya, Sang Ibu Mengadu ke Hotman Paris

Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Ponpes 

Noor Syahid juga menjelaskan, pada hari yang sama wafatnya AM, yakni tanggal 22 Agustus 2022, pihak Ponpes Gontor sudah mengeluarkan terduga pelaku kekerasan tersebut. 

Hal ini, kata dia, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri dan memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum AM wafat. 

"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing," kata Noor Syahid. 

Ia pun menjelaskan, pihak ponpes meminta maaf kepada keluarga AM dan berjanji akan kooperatif dengan pihak kepolisian yang akan melakukan penyelidikan. 

Ponpes Awalnya Sebut AM Kelelahan, Ibu Curiga  

Soimah, ibu almarhum menuturkan, awalnya pihak Ponpes anaknya meninggal lantaran kelelahan, tapi keluarga curiga.

Soimah mendapatkan laporan dari wali santri lain yang menyebutkan bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan.

Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka. Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

Menurut pengakuan Soimah, setelah didesak keluarga, pihak Gontor 1 yang mengantarkan jenazah AM, mengakui bahwa AM menjadi korban kekerasan.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Polres Ponorogo masih melakukan pendalaman dan menyelidiki terkait kasus tersebut. 

"Selain tujuh saksi, yang lain masih kami selidiki. Ponpes Gontor juga kooperatif," kata AKBP Catur Cahyono Wibowo.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU