> >

1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Warga Indonesia yang Diduga Bocor Dijual Seharga Rp744 Juta

Peristiwa | 1 September 2022, 14:46 WIB
Tangkapan layar dari situs yang menjual data 1,3 miliar data registrasi nomor kartu SIM warga Indonesia. (Sumber: Istimewa)

 "Ketika saya cek salah satu sampel, terdapat NIK berikut '36711******' dengan nomor HP 62812****," jelas Afif menggunakan aplikasi GetContact.

"Dan ketika saya periksa lebih lanjut, ternyata pemilik NIK itu, yang bernama T** J***, sesuai dengan nama nomor HP yang ada di GetContact. Sehingga, saya dapat menyimpulkan data yang diberikan (peretas) masih valid," lanjut Afif.

Meski demikian, Afif belum bisa memastikan dari mana asal kebocoran data nomor ponsel ini. Ia hanya mengungkapkan bahwa data dari sampel yang ia jajal, valid dan sesuai jika dilacak.

Baca Juga: BIN Bantah Kabar Kebocoran Data Pribadi Pegawai: Data Diri Agen Bukan Nama Sesungguhnya

Praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyebut data yang diduga bocor itu kemungkinan berasal dari registrasi nomor kartu SIM. Ia mengatakan data tersebut adalah data yang menyangkut nomor telepon dan provider.

"Kemungkinan besar memang itu dari data registrasi kartu SIM. Ada NIK, nomor telepon, provider telko. Jumlah datanya 1,3 juta dibagi 4 kolom sekitar 325 juta pendaftaran kartu SIM per 2020," kata Alfons dikutip dari Kompas.com.

Data yang bocor tersebut bisa disalahgunakan untuk mengeksploitasi pemilik nomor. Selain itu, data tersebut bisa digunakan untuk profiling.

"Ini kalau yang bocor big data, rentan digunakan untuk profiling pengguna seluler di Indonesia. Dan peta pengguna seluler di seluruh Indonesia yang bisa digunakan sebagai dasar pemetaan kependudukan lainnya," kata Alfons. 

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU