Panglima TNI Minta 6 Prajurit TNI AD Diinvestigasi soal Pembunuhan Disertai Mutilasi di Papua
Peristiwa | 29 Agustus 2022, 13:33 WIB“Sekali lagi saya katakan di sini, bahwa bila ada prajurit kami yang terlibat dalam proses atau dalam tindakan pidana criminal, kami tidak memberikan toleransi apapun, kami akan berikan sanksi tegas, untuk dilakukan proses hukum sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Saat ini, sambung Teguh, Kodam Cenderawasih dan Polda Papua sudah melakukan pemeriksaan investigasi dan penangkapan terhadap 6 orang prajurit TNI AD.
Nantinya, hasil dari pemeriksaan terhadap 6 prajurit TNI AD yang menjadi terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi akan diumumkan seusai proses investigasi dan pemeriksaan serta olah TKP selesai.
Baca Juga: Jokowi Sebut Indonesia Bisa Ikuti Kecepatan Teknologi Digital: Artinya Kita Tidak Ketinggalan Amat
“Kami akan katakan semuanya dengan transparant,” kata Teguh.
Sebelumnya telah diberitakan, kasus pembunuhan disertai mutilasi bermula dari 6 terduga pelaku yang berpura-pura menjual senjata ke warga sipil.
Dari dua senjata yang dijual, jenis AK 47 dan FN disepakati pembeliannya dengan harga Rp250 juta.
Tapi ternyata, 6 terduga pelaku yang merupakan prajurit TNI AD tersebut tidak ingin menjual dan hanya menginginkan uangnya saja.
Pembunuhan pun terjadi terhadap 4 calon pembeli senjata jenis AK 47 dan FN tersebut.
Tidak hanya dibunuh, enam prajurit TNI AD juga diduga melakukan mutilasi sebelum memaksukkan jasad korban ke dalam karung untuk dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Bahkan lebih dari itu, mobil yang disewa korban untuk bertemu dengan prajurit TNI AD juga dibakar.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV