Putri Gayatri, Kisah Cinta, Penyamaran dan Otak di Balik Kejayaan Kerajaan Majapahit
Budaya | 20 Agustus 2022, 09:45 WIBAmbisinya kembali mencuat setelah bertemu dengan Pangeran Wijaya, lelaki yang juga berhasil menyelamatkan diri dari serangan pasukan Kediri.
Ketika Pangeran Wijaya masuk ke Kediri sebagai pasukan yang menyerah, dalam sebuah arak-arakan, dia menatap Gayatri.
Keduanya merasakan getaran yang sama, mereka bisa saling bekerjasama sekaligus menjalin cinta.
Di basis musuh, pasangan ini kemudian menyusun rencana untuk membangun kembali sebuah dinasti baru dengan seorang pemimpin baru yang tetap mengusung visi Kertanagara. Dia pun menyusun strategi dengan membangun kekuatan dari Madura.
Mereka mempersiapkan penyerangan ke Kediri, bersekutu dengan pasukan China Mongol yang mendarat di Jawa pada 28 Maret 1293.
Kediri akhirnya ditaklukkan pada 29 April 1293, Gayatri pun diselamatkan oleh Wijaya dan dibawa ke Majapahit untuk diperistri.
Menurut Drake, patut diyakini Gayatri adalah think tank di balik masa paling cemerlang dalam sejarah Nusantara, yakni Majapahit era Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk yang dibantu Gadjah Mada.
Bahkan, Gayatri juga diyakini yang merekrut Mahapatih Gadjah Mada bahkan patut diduga ada di balik pembunuhan raja sah Majapahit, Jayanegara (1309-1322).
Sang Patih Gadjah Mada digembleng oleh Putri Gayatri tanpa melihat asal usul dan latar belakangnya.
Baca Juga: Momen Pengambilan Tanah dan Air di Bekas Kerajaan Majapahit untuk IKN
Tidak mengherankan, sastrawan era itu, Mpu Prapanca memujinya dalam kitab Negarakertagama.
"Adalah watak Rajapatna Gayatri yang agung, sehingga mereka menjelma pemimpin besar dunia, yang tiada tandingannya. Putri, menantu, dan cucunya menjadi raja dan ratu. Dialah yang menjadikan mereka penguasa dan mengawasi semua tindak tanduk mereka (Negarakertagama, bab 48).
Gayatri meninggal dengan tenang pada 1350 di usia 76 tahun, di saat sang putri Tribhuwana turun dari singgasana dan menyerahkan kekuasaan kepada putera mahkota Hayam Wuruk.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/berbagai sumber