> >

Ahli Teliti Gestur dan Mikroekspresi Jokowi saat Sampaikan Pidato Kenegaraan, Ini Penjelasannya

Politik | 16 Agustus 2022, 19:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia, Selasa (16/8/2022). (Sumber: Sekretaris Kabinet RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Analis gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) Monica Kumalasari membeberkan ekspresi yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI di Jakarta, Selasa (16/8/2022). 

Monica menjelaskan, tidak terlihat emosi atau ekspresi, baik secara mikro maupun gestur, saat Presiden menyampaikan apresiasi terhadap kinerja lembaga-lembaga negara.

"Hal tersebut kongruen dengan isi pidato," ungkap Monica, Selasa, dikutip dari Antara

Pada salah satu bagian pidato kenegaraan, Jokowi sempat menyampaikan "Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah ekonomi dunia yang sedang bergolak."

"Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus terus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," sambung Presiden.

Monica melihat ada mikroekspresi kemarahan saat Jokowi mengatakan "agenda-agenda besar bangsa harus terus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju."

Saat menyampaikan pidato kenegaraan hari ini, Presiden Jokowi memutuskan mengenakan pakaian adat Paksian dari Provinsi Bangka Belitung.

Pakaian adat tersebut memiliki motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan, serta warna hijau yang melambangkan kesejukan, harapan dan pertumbuhan.

Menurut Monica, ada pesan yang ingin disampaikan Presiden melalui baju adat yang dikenakannya.

Hal itu tecermin dalam pidato yang disampaikannya yang banyak membahas terkait pertumbuhan, kekuatan dan peluang.

Monica turut mengomentari penampilan dua ajudan yang berdiri di belakang Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan.

Baca Juga: Ganjar Tanggapi Pidato Kenegaraan Jokowi: Membanggakan

Pada sidang tahun lalu, para ajudan mengenakan seragam dari kesatuannya. Akan tetapi tahun ini, mereka mengenakan pakaian adat. 

Beberapa dugaan terkait hal tersebut di antaranya adalah usaha untuk menetralkan kondisi yang sedang tidak kondusif terkait dengan kredibilitas Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam mensinergikan ragam kesatuan para perwira dan membangun kedekatan dengan masyarakat.

Secara keseluruhan, Monica menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi mempunyai harapan dan keyakinan untuk Indonesia di masa depan. 

Di samping itu, Jokowi juga menunjukkan sikap ketegasan terhadap penyalahgunaan wewenang dari lembaga negara.

"(Presiden juga) konsisten dalam memperkokoh fondasi kebangsaan kita serta merawat persatuan dan kesatuan nasional," tandas Monica.

Sebagai perbandingan, dalam acara serupa tahun lalu, Presiden menampakkan beberapa emosi mulai dari tenang, sedih dan terharu. 

Ekspresi sedih terlihat saat beliau membahas resesi dan krisis yang bertubi-tubi menerpa Indonesia setelah merdeka. Serta kelemahan Indonesia dari sisi kemandirian industri obat, vaksin serta alat-alat kesehatan.

Ekspresi Presiden lalu berubah menjadi terharu dengan suara yang bergetar saat beliau mengapresiasi anak bangsa yang menang di ajang Olimpiade dan para pahlawan yang membantu warga dengan beragam aplikasi. 

Baca Juga: Teks Lengkap Pidato Presiden Joko Widodo tentang RAPBN 2023 dan Nota Keuangan

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU