> >

Hasil Autopsi Pertama Brigadir J, Tewas Akibat Tembakan Menembus Tengkorak dan Merobek Paru

Peristiwa | 12 Agustus 2022, 10:00 WIB
Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022). Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). (Sumber: TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga)

Keempat, luka tembak masuk pada pergelangan tangan kiri sisi belakang, dengan luka tembak keluar pada pergelangan tangan kiri sisi depan. Luka tembak ini mengikis sebagian ujung tulang radius.

Kelima, luka tembak masuk pada jari manis tangan kiri sisi dalam, dengan luka tembak keluar di jari manis tangan kiri sisi luar. Luka tembak ini mengenai jari kelingking dan jari tengah tangan kiri serta mematahkan tulang ruas ujung jari.

Tewas Seketika

Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Baety Adhayati mengatakan, seseorang yang tertembak di kepala bisa tewas seketika apabila peluru mengenai bagian batang otak atau otak kecil.

Baca Juga: Mahfud MD Beberkan Korelasi Ranjau di Internal Polri, Diamnya DPR, hingga Instruksi Presiden Jokowi

“Di bagian itu (batang otak/otak kecil) terdapat pusat pengaturan organ vital seperti paru-paru dan jantung. Sementara, luka tembak yang menembus paru-paru dapat menyebabkan perdarahan yang berujung pada gangguan pernapasan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Ade Firmansyah Sugiharto yang memimpin autopsi ulang Brigadir J mengaku tidak melihat dokumen hasil autopsi pertama saat akan melakukan otopsi kedua.

Namun dia menduga kondisi tubuh jenazah Brigadir J pada saat autopsi pertama tentu lebih baik dibandingkan kondisi pada autopsi kedua.

Sebab menurutnya, pada autopsi kedua, beberapa luka pada tubuh Brigadir J sulit diidentifikasi langsung sebagai luka tembak.

Baca Juga: Detik-detik Situasi Bharada E Sebelum Tembak Brigadir J: Kalau Enggak Menembak, Saya Ditembak

Hal ini akibat dari proses pembusukan, pemberian formalin dan rekonstruksi pada saat otopsi pertama. Dalam proses rekonstruksi, luka-luka dijahit dan dilem untuk menghindari cairan keluar dari tubuh.

“Jadi ketika kami lihat, ini kok bentuk lukanya begini. Biasanya kalau luka tembak itu kan khas. Bentuknya lubang, terus tepi pinggirannya ada luka lecet. Nah, pada jenazah yang sudah diformalin dan direkonstruksi sudah tidak berbentuk seperti itu,” kata Ade di Jakarta Senin (8/8/2022).

KOMPAS juga mendapat rangkaian rekaman CCTV dengan stempel waktu terkait penembakan Brigadir J.

CCTV dimulai dari perjalanan Putri Candrawathi, istri Ferdy, beserta ajudan dari Magelang ke Jakarta.

Di Magelang, iring-iringan mobil Putri bersama para ajudan, termasuk Brigadir J, terekam melintas di Jalan Mayjend Bambang Soegeng ke arah Jalan Soekarno Hatta pada pukul 09.29 WIB.

Baca Juga: Pengamat soal Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Misteri: Ini Harga Diri Laki-laki dan Perwira Tinggi

Rombongan terekam berhenti di area istirahat KM 86B Tol Cipali. Brigadir J tampak mengarah ke toilet pada pukul 14.03 dan kembali ke mobil pada 14.06.

Kemudian dari rekaman terlihat Ferdy memasuki rumah di Jalan Saguling III, Jakarta pukul 15.29.

Lalu berselang 12 menit, mobil Putri beserta rombongan Magelang tiba di rumah pukul 15.40.

Putri terpantau CCTV masuk rumah mengenakan sweater hijau dan celana legging hitam, terekam juga para pekerja rumah tangga serta ajudan, termasuk Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer.

Selanjutnya, Putri terlihat keluar rumah pukul 17.05 dengan busana yang sama. Dengan mobil yang ditumpanginya, Putri bergerak mulai pukul 17.07 dan sampai di Kompleks Polri Duren Tiga pukul 17.09.

Ferdy terlihat keluar rumah pukul 17.10 dan masuk area Kompleks Polri pukul 17.11.

Namun, dalam salah satu rekaman, petugas pengawalan Ferdy bersepeda motor, pada waktu yang belum diketahui, berhenti dan berusaha mundur.

Baca Juga: Bharada E Tak Bisa Dipidana, Pakar Hukum: Kopral Diperintah Jenderal, Siapa Berani Melawan

Pukul 17.20, Putri terlihat tiba kembali dan tiba di rumah pribadi pukul 17.23 atau selisih 16 menit sejak ia meninggalkan rumah itu.

Putri sudah mengenakan pakaian berbeda, baju piyama hijau dan celana pendek hijau. Saat itu diduga Brigadir J telah tewas.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo dikonfirmasi soal rekaman CCTV yang sudah beredar, mengatakan bahwa itu rangkaian CCTV yang disita penyidik Polda Metro Jaya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.id


TERBARU