> >

Muhadjir Effendy soal Beras Dikubur JNE: Kita Enggak Rugi, Itu Ditanggung JNE

Peristiwa | 3 Agustus 2022, 18:02 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendy dalam konferensi pers virtual evaluasi PPKM, Senin (1/11/2021) (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV/Nurul)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan pemerintah tidak rugi dengan penemuan beras bantuan sosial presiden (banpres) yang ditemukan terkubur di lahan parkir JNE, Depok.

Pasalnya, kerugian akibat beras bantuan sosial yang rusak ditanggung oleh JNE sebagai transporter.

“Kita tidak berurusan dengan berapa ruginya karena kita enggak rugi,” ucap Muhadjir Effendy, Rabu (3/8/2022).

“Itu kan ditanggung oleh JNE, oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut, sebetulnya semula baik kan. Jadi dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi.”

Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Dukung Beras Bansos yang Rusak dari Presiden Ditimbun JNE, Ini Alasannya

Sebagaimana diketahui, beras banpres untuk warga terdampak COVID-19 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat ditemukan terkubur.

Total bobot beras banpres yang terkubur adalah sebanyak 3.675 kilogram atau 289 karung atau setara untuk 139 keluarga penerima manfaat (KPM).

“Entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia (JNE), itu barang dia, bukan barang pemerintah,” tegas Muhadjir.

“Untuk pemerintah, dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian.”

Muhadjir yang mengawal proses distribusi beras bansos menuturkan saat pendistribusian ketika itu sedang dalam puncak musim hujan.

Baca Juga: Kata Muhadjir soal Beras Bansos dari Presiden Ditimbun JNE: Ini Bukan Urusan Pemerintah

Namun, pihak JNE justru menggunakan kendaraan bak terbuka sebagai kendaraan angkut.

“Lha yang bak terbuka itulah yang banyak kemudian rusak, busuk itu, dan waktu itu memang kita mengambil keputusan paling aman, pokoknya kalau ada satu truk kena hujan, ya sudah itu tidak boleh dibagi semuanya karena misalnya 2 hari belum busuk, tidak ada yang jamin setelah itu enggak busuk kan? Beras kan sangat sensitif dengan air,” jelas Muhadjir.

Kendati mengetahui itu, Muhadjir memastikan beras banpres yang rusak sudah diganti dan sampai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kalau sampai ada yang tidak kebagian, jangankan 160 ribu KPM, seribu saja tidak kebagian pasti teriak, ya toh? Kan selama ini tidak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras kan?” ungkap Muhadjir.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU