Efikasi Vaksin Pfizer untuk Booster Anak 16-18 Tahun Capai 95,6 Persen, Ada Laporan Efek Samping
Kesehatan | 3 Agustus 2022, 16:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Efikasi vaksin Pfizer yang diberikan sebagai booster untuk anak kelompok usia 16-18 tahun mencapai 95,6 persen.
Mengutip keterangan tertulis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), persentase efikasi tersebut diketahui berdasarkan data studi klinik.
“Data studi klinik terhadap anak usia 16 tahun ke atas (subjek uji C4591031 Sub A) yang diberikan dosis booster Vaksin Comirnaty menunjukkan efikasi sebesar 95,6% dalam mencegah terjadinya COVID-19,” demikian tertulis dalam keterangan itu.
Ditambahkan, data Real World Evidence juga menunjukkan efektivitas booster vaksin Comirnaty sebesar 93% dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat COVID-19.
Kemudian, 92% dalam menurunkan risiko COVID-19 berat, dan 81% dalam menurunkan kematian karena COVID-19.
Baca Juga: BPOM Beri Izin Booster Pfizer untuk Usia 16-18 Tahun, Ini Efek Samping yang Harus Diketahui
BPOM juga menyebut telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan dan khasiat pemberian dosis booster Vaksin Comirnaty pada anak remaja berdasarkan data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun atau lebih (C4591031 Sub A).
Dalam studi klinik ini, dosis booster Vaksin Comirnaty diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah vaksinasi primer lengkap.
Hasil studi klinik menunjukkan adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan profil keamanan pada pemberian vaksinasi dosis primer.
BPOM juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) terhadap vaksin Comirnaty yang dikembangkan oleh Pfizer-Biontech sebagai booster terhadap kelompok usia remaja.
Kepala BPOM Penny K Lukito melalui keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022), mengatakan dosisi yang disetujui untuk vaksin booster Pfiezer sebanyak satu dosis.
“Adapun dosis booster vaksin Comirnaty yang disetujui sebanyak 1 dosis (30 mcg/0.3 mL) untuk sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan vaksin Comirnaty (booster homolog),” kata dia, dikutip Kompas.com.
Hasil studi klinik menunjukkan adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan profil keamanan pada pemberian vaksinasi dosis primer.
Meski demikian, berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, ada kejadian sampingan yang paling sering dilaporkan setelah pemberian dosis booster vaksin Comirnaty pada anak usia 16 tahun ke atas.
Baca Juga: Izinkan Booster Pfizer untuk Remaja Usia 16-18 Tahun, BPOM: Efikasi 95,6 Persen
Efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah reaksi lokal pada tempat penyuntikan (21 persen), gangguan jaringan sendi dan otot (6,7 persen), sakit kepala (5 persen).
Selanjutnya, lymphadenophathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening (2,7 persen), dan gangguan saluran cerna (1,7 persen).
Hasil tersebut konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian dua dosis primer vaksin Comirnaty.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas.com