Pesan Wapres Maruf Amin di Temu Budayawan MUI: Bentengi Bangsa Ini dari Budaya destruktif
Peristiwa | 2 Agustus 2022, 15:19 WIBMisalnya, ia menyebut Raja Ali Haji dari Pulau Penyengat Kepulauan Riau dengan karya Gurindam Dua Belas.
Ada juga K.H. Bisri Mustofa, ayahanda KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus yang menulis Tafsir Al Ibriz, tetapi juga menulis syair-syair yang indah dalam bahasa Jawa berjudul "Ngudi Susilo".
Lalu ada K.H. Bukhori Masruri yang dinyanyikan oleh Grup Kasidah Nasida Ria seperti "Perdamaian","Damailah Palestina", dan "Tahun 2000".
Wapres juga menyebut Ketua MUI pertama, Buya Hamka, yang disebutnya sebagai seorang ulama yang pujangga dan sekaligus pujangga yang ulama.
Baca Juga: Kisah Buya Hamka, Ketua MUI Pertama yang Enggan Digaji
Di daerah lain, kata dia, ada juga Ki Asep Sunandar Sunarya, dalang wayang golek terkenal dari Tanah Pasundan maupun Ki Entus Susmono, dalang dari Tegal.
Bahkan, dalang itu disebut wapres Ma'ruf dalang yang humoris dan sering memasukkan pesan dakwah dalam pagelaran wayang kulit yang didalanginya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Antara