> >

PBNU Beri Tips Bedakan Kiai, Dukun, dan Paranormal, Jangan Sampai Masyarakat Tertipu

Agama | 2 Agustus 2022, 14:53 WIB
Ketua PBNU,Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur,soal beda dukun, kiai dan paranormal (Sumber: NU Online/Suwito)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi membeberkan sejumlah tips untuk membedakan antara dukun, kiai dan paranormal.

Hal ini, katanya, penting disimak antara tiga hal tersebut agar masyarakat tidak tertipu.

“Begini, kalau kiai itu pemimpin keagamaan yang biasa memimpin pesantren, mengajar ilmu pengetahuan keislaman,” paparnya kepada KOMPAS.TV, Selasa (2/8/2022).

“Sementara dukun itu orang yang bekerja untuk pengobatan alternatif atau non medis, misalnya dukun pijat, dukun bayi dan lain-lain. Ada juga dukun tukang ramal-meramal yang biasa disebut paranormal,” sambungnya.

Untuk itulah, kata dia, masyarakat perlu tahu dan memahami perbedaan ketiganya, serta hendaknya memilih berguru kepada kiai asli. 

“Hendaknya masyarakat memilih untuk berguru kepada kiai yang asli, bukan dukun yang bergaya kiai,” paparnya.

Ketika ditanya sorotan dugaan unsur penipuan pada seorang bergelar Gus yang ramai lantaran kontennya di Youtube. Gus Fahrur, sapaannya, menyebut masyarakat harus cermat memilah.

Jika seseorang disebut sebagai kiai atau Gus misalnya, kata dia, harus jelas sanad atau ketersambungan keilmuannya.

“Harus jelas kalau dia disebut kiai, disebut Gus atau Ustaz itu dia ahli apa? mengajarkan apa, di pesantren mana. Jangan salah dengan meng Kyai-kan dukun," ungkapnya. 

“Kalau dia pengobatan alternatif, harus jelas juga keahliannya dari mana, misalnya tukang pijat refleksi, jamu tradisional atau apa,” sambungnya. 

Baca Juga: Gus Samsudin Disorot, PBNU Angkat Bicara: Jangan Mudah Tertipu Konten

PBNU Imbau Hindari Percaya Dukun

Gus Fahrur lantas mengatakan, ia meminta masyarakat untuk menghindari percaya kepada dukun yang sering memertontonkan hal gaib. 

"Kalau soal sihir dan hal gaib itu sesuatu yang tidak mudah tolok ukurnya," paparnya. 

"Sebaiknya dihindari untuk mempercayai perdukunan, kecuali sifatnya doa ruqyah atau suwuk yang semestinya, bukan banyak action,” sambungnya. 

Meski begitu, kata dia, umat Islam dibolehkan minta kepada orang yang saleh dan sudah terbukti kesalehannya.

“Boleh minta doa kepada orang saleh, kyai-kyai yg ahlinya bekerja ikhlas tanpa maksud konten. Dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an atau doa,” tutupnya.

Baca Juga: Dianggap Melakukan Penipuan Berkedok Pengobatan Spiritual, Warga Geruduk Padepokan Gus Samsudin!

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU