> >

Waspada Potensi Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, Ini Penjelasan BMKG

Sosial | 31 Juli 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi. Potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa. (Sumber: grid.id)

Meski begitu, berdasar catatan BMKG di pesisir selatan Jawa Tengah belum terjadi aktivitas gempa dengan magnitudo lebih dari tujuh karena masih berkisar di angka 5.

Kendati demikian, aktifnya segmen megathrust di selatan Jawa khususnya segmen Jateng-Jabar menjadi pengingat semua pihak untuk terus melakukan mitigasi yang konkret.

"Catatan terkini aktivitas gempa di selatan Jawa aktif dan ini yang menjadikan kita semua bahwa pesan mitigasi penting untuk dilakukan bagi warga Cilacap dan sekitarnya agar melakukan mitigasi konkret," ujar Daryono.

Oleh sebab itu, BMKG lebih lanjut melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat mulai dari pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) cara merespons peringatan, pembuatan jalur evakuasi, hingga imbauan pembangunan rumah tahan gempa.

Terlebih Daryono menerangkan, gempa itu sebenarnya tidak melukai.

Tetapi bangunan yang roboh itulah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa mulai luka-luka hingga meninggal dunia.

Ia mengimbau masyarakat untuk membangun bangunan yang memiliki struktur kuat di wilayah tersebut, salah satunya dengan struktur rangka besi yang standar.

"Jika belum mampu membangun rumah standar tahan gempa, sebaiknya masyarakat membangun rumah dengan bahan ringan seperti kayu. Sebab yang tidak boleh itu membangun bangunan tembok asal bangun yang kualitasnya jika digoyang gempa tidak tahan dan menyebabkan roboh," terangnya.

Tak hanya soal bangunan, masyarakat juga didorong untuk mampu melakukan evakuasi mandiri.

Salah satunya, jika terdapat guncangan gempa kuat dan mengayun-ayun lama itu pertanda akan terjadi tsunami.

Terkait peringatan potensi ini, BMKG meminta masyarakat untuk tidak takut, cemas, dan khawatir.

Melainkan agar lebih mengedepankan mitigasi atau pengurangan risiko bencana.

"Gempa tidak bisa diprediksi kapan datangnya tapi yang pasti potensi itu ada sehingga di dalam ketidakpastian kapan itu terjadi kita masih punya waktu untuk melakukan mitigasi konkret," pungkasnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU