Rentan Terjadi Konflik, Bawaslu Optimalkan Fungsi Pencegahan pada Pemilu 2024
Rumah pemilu | 29 Juli 2022, 16:52 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda menilai konflik rentan terjadi pada pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Oleh sebab itu, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi pencegahan dalam mengawasi pesta demokrasi tersebut.
Menurutnya, dimensi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa menjadi tak kondusif jika pemilu tidak berlangsung sukses.
Baca Juga: Bawaslu Beberkan Sejumlah Potensi Gangguan Kamtibmas di Tahapan Pemilu 2024
"Maka dari itu kita (Bawaslu) harus mengoptimalkan pencegahan dan tugas kita di awal harus melakukan pencegahan," kata Herwyn seperti dilansir laman resmi Bawaslu, Jumat (29/7/2022).
Ia menjelaskan, seluruh pengawas pemilu harus bisa menciptakan stabilitas keamanan, sehingga masyarakat bisa terpuaskan atau minimal masyarakat bisa bersandar pada kerja-kerja Bawaslu melalui upaya pencegahan, pengawasan dan penindakan.
Ia menyebut, bila masyarakat tidak puas dengan proses maupun hasil keputusan penyelenggara pemilu, masyarakat bisa masuk ke ranah penegakan hukum.
Herwyn berharap masyarakat tidak lantas masuk pada dimensi mobilisasi massa, ranah politik, serta melancarkan gelombang protes yang tidak didasari aturan.
"Bisa saja ada (protes) bergelombang sampai menimbulkan masalah bergunung-gunung. Ibarat bola salju yang turun dari atas yang lama-kelamaan membesar jadi akan berakhir di Pilkada 2024," katanya.
Ia mengaku telah mengimbau kepada seluruh jajaran pengawas pemilu untuk mengoptimalkan fungsi pencegahan sehingga bisa menghindari konflik yang terjadi di masyarakat.
Baca Juga: Bawaslu: Pengurus Parpol Boleh Tatap Muka dengan Warga, tapi Dilarang Bagikan Amplop
"Artinya kita dari awal bisa melakukan tugas itu (pencegahan). Kita cegah dari awal, jangan sampai dia (masalah seperti gelombang protes) membesar terus sampai pilkada pada November 2024. Tugas Bawaslu memastikan dan menciptakan keadilan pemilu," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV