> >

Kisah Gugurnya Tiga Penerbang Muda Jadi Penanda Hari Bakti TNI AU Hari Ini

Peristiwa | 29 Juli 2022, 07:25 WIB
Tiga penerbang  TNI AU yang gugur dalam peristiwa 29 Juli 1947 yaitu Komodor Muda Udara (Kolonel) Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Lettu) Adisumarmo.( Sumber:Twitter/@bpnbdiy).

Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta, Kolonel Sus Yuto Nugroho S.S., saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (10/5/2022), coba menceritakan sejarah jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA tersebut. 

Diceritakan bahwa pada 29 Juli 1947, pesawat Dakota VT-CLA yang membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Internasional untuk Palang Merah Indonesia ditembak jatuh oleh 3 pesawat Kitty Hawk Belanda secara membabi buta. 

Padahal, jelas-jelas pesawat Dakota VT-CLA adalah pesawat dengan misi kemanusiaan yang terbang dari Bandar Udara Kalang Singapura menuju Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta. "Akhirnya pesawat VT-CLA itu jatuh dan terbakar di Desa Ngoto Kabupaten Bantul DIY. Tragisnya, beberapa penumpang di pesawat VT-CLA itu ialah para pelopor dan perintis TNI AU," ungkapnya.

Ada hikmah toleransi dari peristiwa tragis ini, menurut  Kolonel Sus, yakni para awak pesawat maupun penumpang itu terdiri dari berbagai ras maupun agama. Seperti Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto yang beragama Katolik, Komodor Muda Udara Abdurrachman Saleh beragama Islam, sang pilot yang berkebangsaan Australia yakni Alexander Noel Constantine menganut agama Kristen. 

Baca Juga: TNI Angkatan Udara Gunakan Simulator C-130 Hercules untuk Latihan

Turut serta menjadi korban yang gugur ialah Bhida Rham, seorang teknisi mesin dari India yang menganut agama Hindu. Mereka sama-sama berjuang demi misi kemanusiaan tanpa memandang ras dan agama.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU