Pagar Tribun Penonton Roboh Saat Peresmian, Anggota DPRD DKI Minta Ada Pemeriksaan Kualitas JIS
Peristiwa | 25 Juli 2022, 08:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta adanya pemeriksaan kualitas Jakarta International Stadium (JIS) secara keseluruhan usai insiden robohnya pagar tribun utara penonton saat malam grand launching atau malam peresmian, Minggu (24/7/22).
Menurut Gilbert, perlu adanya audit menyeluruh sebelum serah terima JIS.
"Tentunya siapa pun tidak ingin kualitas JIS abal-abal, baru sedikit gangguan sudah rusak. Diperlukan audit atau pemeriksaan menyeluruh sebelum serah terima dari pemborong proyek," kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/22).
Baca Juga: Pagar Tribun Penonton JIS Roboh Saat Peresmian, Jakmania: Memang Ada yang Perlu Diperbaiki
Menurut anggota Komisi B DPRD DKI tersebut, rusaknya pagar tribun menimbulkan tanda tanya besar.
"Penyebabnya perlu diteliti, apakah menyangkut kualitas bangunan," kata Gilbert.
Politikus PDI Perjuangan ini menilai, beruntung insiden terjadi saat pembukaan dan bukan saat pertandingan atau laga internasional.
"Alangkah malunya bila itu perhelatan internasional," ujar Gilbert.
Oleh karena itu, ia menilai lebih baik agar kualitas pengerjaan JIS diperiksa secara keseluruhan. Terlebih, biaya untuk membangun JIS terbilang fantastis mencapai Rp 4,5 triliun.
"Biaya yang dikeluarkan untuk JIS sekitar Rp 4,5 T dengan bantuan Pemerintah Pusat sebesar 80 persen karena hampir mangkrak," kata Gilbert.
Lebih lanjut, Gilbert juga menyinggung nama JIS yang resmi dipakai untuk stadion berkapasitas 82 ribu orang tersebut. Menurut dia, penamaan stadion menggunakan bahasa asing masih menjadi polemik.
"Tetapi pelabelan stadium juga agak aneh karena JIS lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang bukan olah raga selama ini," kata dia.
Baca Juga: Pagar Tribun Penonton JIS Roboh, Anies Baswedan: Semangatnya Luar Biasa Tinggi
Gilbert juga menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat malam peresmian menyebut JIS sebagai mahakarya yang dibangun 100 persen oleh anak bangsa.
"Sebaiknya jangan terlalu sesumbar mengucapkan mahakarya, karena pagarnya saja roboh dengan sedikit gangguan. Lebih baik periksa total kualitas pengerjaan stadium," kata Gilbert.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV