> >

Kemenag Buka 2.000 Beasiswa Guru PAI: Ditutup 5 Agustus 2022, Ini Link Daftar dan Informasinya

Agama | 23 Juli 2022, 14:16 WIB
Ilustrasi kantor Kemenag. Kemenag buka beasiswa untuk Guru Pendidikan Agama Islam (PAI). (Sumber: situs Kemenag)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) akan memberikan beasiswa bagi 2.000 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di madrasah, pesantren, dan sekolah pada tahun 2022.

Berikut ini merupakan link daftar dan informasi lengkapnya. 

Beasiswa ini dikemas dalam Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syeikh Nurjati Cirebon yang berbasis Cyber Islamic University.

Untuk tahapan pendaftaran program beasiswa S1 PJJ PAI, sudah dimulai sejak 17 Mei 2022 dan akan berakhir 5 Agustus mendatang. 

Link pendaftaran dapat diakses lewat tautan berikut ini: Klik di sini  atau klik di sini .

Ujian online dan wawancara akan digelar pada 8 - 11 Agustus.

Pengumuman hasil kelulusan pada 16 Agustus. Peserta yang dinyatakan lulus dapat melakukan daftar ulang pada 18 Agustus. 

Berikut persyaratan pendaftaran beasiswa S1 bagi guru rumpun Mapel PAI Madrasah:

  • TMT sebelum 1 Januari 2016;
  • Usia maksimal 52 tahun
  • Terdaftar dalam Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag (SIMPATIKA);
  • Tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari instansi lain; dan
  • Mendapatkan izin dan rekomendasi dari pimpinan instansi tempat bertugas secara tertulis. 

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 untuk Guru PAUD Dibuka, Simak Cara Daftarnya

Kemenag Tegaskan Beasiswa ini Program Prioritas Guru PAI

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain menyatakan program ini merupakan program prirotas peningkatan guru. 

“Pendaftaran beasiswa PJJ guru pendikan agama Islam ini dibuka sejak 17 Mei 2022 dan akan berakhir pada 5 Agustus 2022,” terangnya dikutip dari situs Kemenag RI. 

Ia mengungkapkan, hal ini  berbicara secara telekonferens dengan para Kabid Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam, Kasi Guru dan Tenaga Kependidikan Kanwil Kemenag Provinsi, serta Kasi Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam Kankemenag Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia, Kamis (21/7).

Zain menjelaskan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi guru pendidikan agama Islam, terutama yang di madrasah, menjadi salah satu program prioritas.

Sebab, masih banyak guru madrasah yang belum menyelesaikan jenjang strata-1 (S-1).

Baca Juga: Masih Dibuka! Beasiswa S1 di UGM hingga IPB dari Tanoto Foundation, Simak Cara Daftarnya

Berdasarkan data SIMPATIKA pada Januari 2022, guru madrasah yang belum memenuhi kualifikasi S-1 berjumlah 42.112 orang, terdiri atas 952 PNS dan 41.160 Non PNS.

Dari jumlah itu, khusus guru yang mengajar mapel PAI sebanyak 10.536 orang.

Muhammad Zain berharap program ini bisa menjadi solusi peningkatan kualifikasi akademik para guru yang belum S-1.

Bersamaan itu, program ini diharapkan juga dapat meningkatkan kompetensi mereka.

Lulusan program ini, kata dia, untuk menjadi pendidik yang mahir dalam mendesain, mengimplementasikan, mengevaluasi dan mengembangkan kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis teknologi informasi.

“Ke depan, guru harus mampu menjadi peniliti pendidikan yang berperan dalam mengkaji, meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan agama Islam dengan pendekatan multi dan interdisipliner," ungkap dia. 

"Selain itu, juga bisa menjadi edupreaneur yang berperan dalam aktivitas wirausaha, training dan cipta inovasi dalam bidang Pendidikan Agama Islam,” sambungnya.

Pria yang akrab disapa Zain ini menambahkan, program beasiswa ini sangat penting dalam rangka menghasilkan pendidik berkualitas yang dapat menjawab tantangan zaman dan berdaya saing.

Dia berharap,  seluruh steakholder di wilayah dan daerah dapat menyampaikan informasi beasiswa ini kepada para guru mapel PAI yang belum memenuhi kualifikasi S-1 untuk segera mendaftar.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kemenag


TERBARU