Kapolri Terima Analisis Penasihat Ahli dan para Eks Kabareskrim terkait Kasus Kematian Brigadir J
Peristiwa | 19 Juli 2022, 16:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disebut mendapat masukan dan hasil analisis dari penasihat ahli serta sejumlah eks Kabareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir Polisi Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sebagaimana diberitakan, menurut polisi, Brigadir J tewas di rumah dinas Kadiv Propam Polri yang kini nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Menurut polisi, Brigadir J tewas setelah sempat terlibat baku tembak dengan rekannya, Bharada E.
“Penasihat ahli Kapolri, Pak Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto, beliau juga selalu menyampaikan hal-hal yang sifatnya masukan dari masyarakat. Termasuk dari internal Polri sendiri, keluarga besar Polri, kami purnawirawan, kemudian kami juga dari IPI itu menyampaikan dan itu ditampung oleh Pak Kapolri,” ucap mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga: Selain Irjen Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Minta Karopaminal dan Kapolres Jaksel Dinonaktifkan
“Pak Kapolri itu juga menerima dari penasihat ahli yang memang, saya juga kan mantan orang reserse, dari mantan-mantan Kabareskrim, itu analisa kita saja, itu kita sampaikan ke Bapak Kapolri dan mungkin saya kira akan jadi bahan dari tim investigasi independen untuk mengembangkan kasus ini.”
Dalam keterangannya, Ito meyakini Kapolri tidak akan mengorbankan institusi untuk melindungi orang-orang yang diduga terkait dengan kasus tewasnya Brigadir J.
“Pasti Pak Kapolri juga tidak ingin untuk mengorbankan institusi, untuk melindungi orang-orang yang mungkin terkait ya, saya kira itu yang bikin kita harus optimis,” ujar Ito.
Apalagi, sambungnya, tewasnya Brigadir J sudah menjadi atensi publik hingga Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kuasa Hukum Yakini Brigadir J Tewas Bukan Hanya oleh Bharada E, Siapa Pelaku Lainnya?
“Ini kan sudah menjadi atensi publik, menjadi atensi Bapak Presiden, Bapak Menko Polhukam, kemudian juga Pak Kapolri merespon untuk membentuk tim khusus,” ucap Ito.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV