Gelombang Setinggi 2,5 hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan, Ini Lokasinya
Update | 17 Juli 2022, 15:03 WIBLaut Maluku
Perairan Kep. Halmahera
Laut Halmahera
Perairan Raja Ampat - Sorong
Perairan utara Papua
Perairan Fakfak - Kaimana
Perairan Amamapare - Agats
Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Gelombang setinggi 2,50-4 meter berpeluang terjadi di:
Perairan utara P. Sabang
Perairan barat Aceh hingga Mentawai
Perairan Enggano - Bengkulu
Perairan barat Lampung
Selat Sunda bagian barat dan selatan
Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba
Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bag. selatan
Selat Sumba bag. barat
Laut Sawu
Perairan Kupang - P. Rotte
Samudra Hindia selatan NTT
Laut Banda
Perairan selatan Kep. Tanimbar hingga Aru
Laut Arafuru.
Gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di:
Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB.
Baca Juga: Gelombang Pasang Terjang Warung-Warung Makan di Pantai Depok Bantul
Berkaitan dengan cuaca buruk di laut, ia mengimbau untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Seperti, perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tuturnya.
Guswanto menambahkan, masyarakat perlu mengetahui beberapa hal terkait dengan cuaca buruk yang berpotensi terjadi di darat.
Pertama, kata dia, mengetahui potensi bencana yang terjadi di wilayahnya guna terhindar dari potensi bencana hidrometeorologi yag terjadi sewaktu-waktu.
"Tidak perlu takut namun tetap waspada dengan perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan selalu mengupdate informasi cuaca dan iklim dari BMKG," katanya.
Selanjutnya, ketahui protokol evakuasi jika terjadi bencana hidrometeorologi.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : kompas.com