> >

Gelombang Setinggi 2,5 hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan, Ini Lokasinya

Update | 17 Juli 2022, 15:03 WIB
Gelombang tinggi terjang pesisir pantai di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (16/7/2022) (Sumber: Tangkapan Layar IG Baron Sarlinmas)

Laut Maluku

Perairan Kep. Halmahera

Laut Halmahera

Perairan Raja Ampat - Sorong

Perairan utara Papua

Perairan Fakfak - Kaimana

Perairan Amamapare - Agats

Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Gelombang setinggi 2,50-4 meter berpeluang terjadi di:

Perairan utara P. Sabang

Perairan barat Aceh hingga Mentawai

Perairan Enggano - Bengkulu

Perairan barat Lampung

Selat Sunda bagian barat dan selatan

Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba

Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bag. selatan

Selat Sumba bag. barat

Laut Sawu

Perairan Kupang - P. Rotte

Samudra Hindia selatan NTT

Laut Banda

Perairan selatan Kep. Tanimbar hingga Aru

Laut Arafuru.

Gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di:

Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB.

Baca Juga: Gelombang Pasang Terjang Warung-Warung Makan di Pantai Depok Bantul

Berkaitan dengan cuaca buruk di laut, ia mengimbau untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Seperti, perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tuturnya.

Guswanto menambahkan, masyarakat perlu mengetahui beberapa hal terkait dengan cuaca buruk yang berpotensi terjadi di darat.

Pertama, kata dia, mengetahui potensi bencana yang terjadi di wilayahnya guna terhindar dari potensi bencana hidrometeorologi yag terjadi sewaktu-waktu.

"Tidak perlu takut namun tetap waspada dengan perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan selalu mengupdate informasi cuaca dan iklim dari BMKG," katanya.

Selanjutnya, ketahui protokol evakuasi jika terjadi bencana hidrometeorologi.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : kompas.com


TERBARU