> >

Ayah Brigadir J soal CCTV Rumdin Kadiv Propam Rusak: Biasanya Rumah Jenderal Safetynya Sangat Tinggi

Kriminal | 13 Juli 2022, 22:26 WIB
Samuel Hutabarat, Ayah mendiang Brigadir J yang meninggal dalam bakutembak dengan sesama anggota Polri di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kabar tidak adanya kamera pengawas (CCTV) di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dipertanyakan ayah dari mendiang Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat.

Samuel Hutabarat mengaku tidak menyangka, kediaman seorang jenderal yang semestinya penuh dengan tingkat keamanan ternyata tidak ada kamera pengawasnya.

Sikap Samuel yang mempertanyakan menjadi wajar. Anaknya, Brigadir J yang bertugas sebagai sopir dari istri Kadiv Prompam, meninggal dengan sejumlah luka tembak dan sayatan usai terjadi bakutembak dengan sesama anggota Polri, yakni Bharada E.

“Biasanya rumah seorang Jenderal safety sangat tinggi berupa CCTV, datang si Kombes yang di sini langsung kaya kepanasan lah ku bilang gitu, wah itu kan rumah dinas, di rumah dinas tahu lah Pak, itu nggak lengkap semua,” kata Samuel.

“Masa nggak lengkap rumah dinas seorang Jenderal," kata Samuel dalam tayangan program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (13/7).

Baca Juga: Brigadir J Disebut Meninggal dengan Janggal, Trimedya: Peristiwa Jumat Disampaikan Senin

Terpisah, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menyampaikan kamera pengawas di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sudah dua minggu rusak.

“Di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak, kurang lebih dua minggu yang lalu, sejak dua minggu yang lalu, sehingga tidak bisa kami dapatkan,” ucap Kombes Budhi Herdi Susianto.

“Namun demikian tentunya kita tidak berhenti sampai di situ.”

Sementara itu, fakta mengejutkan datang dari Seno Sukarto, Ketua RT di lingkungan tempat tinggal Kadiv Propam Polri, Jl Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Seno Sukarto yang merupakan Mayor Jenderal Purnawirawan Polisi mengungkap, kamera pengawas (CCTV) di pos penjagaan dekat rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat diganti oleh polisi pada Sabtu (9/7) pekan lalu.

Baca Juga: Ketua RT Ungkap CCTV Pos Dekat Rumah Kadiv Propam Diganti Polisi Sehari setelah Brigadir J Tewas

“CCTV alatnya yang di pos hari Sabtu diganti sama polisi,” ungkap Seno sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (13/7).

Jika mengacu pada waktu kejadian Brigadir J tewas, itu berarti salah satu dekoder pada CCTV yang diganti oleh pihak Kepolisian dilakukan setelah penembakan di rumah Kadiv Propam Polri.

Seno berdasarkan keterangan Satpam yang bertugas di pos mengatakan, jumlah CCTV yang terpasang di dekat rumah Kadiv Propam berjumlah delapan. Namun, dua kamera rusak dan baru saja diganti.

Dalam keterangannya, Seno menambahkan CCTV di Komplek Polri Duren Tiga tidak hanya dipasang di setiap jalan. Setiap rumah, sambung Seno, memiliki CCTV sendiri.

Seno meyakini, CCTV yang berada di pos keamanan dekat rumah Kadiv Propam Polri masih aktif.

Namun, Seno menyatakan tidak tahu apakah CCTV di rumah Kadiv Propam Polri aktif atau tidak, lantaran yang mengetahui hanya pemilik rumah.

Baca Juga: Ayah Brigadir J: Kalau Enggak Dipanggil, Mana Mungkin Dia Datang ke Kamar

“Kalau yang di luar masih aktif. Yang di dalam saya enggak tahu, yang tahu yang punya rumah,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat yang merupakan sopir dari istri Kadiv Propam tewas. Namun, penyebab tewasnya masih dipertanyakan keluarga. Sebab, ada sejumlah luka bekas tembakan dan sayatan.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Ahmad Ramadhan telah mengungkapkan jika kronologi kematian Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat adalah bermula dari teriakan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Ramadhan mengatakan, Istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J memasuki kamar pribadinya. Bukan hanya itu, Brigadir J diduga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.

Akibar teriakan itu, Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam mendengar dan bertanya kepada Brigadir J.

Baca Juga: Tim Khusus Internal Polri Mulai Dalami TKP Rumah Dinas Kadiv Propam dan Hasil Autopsi Brigadir J

“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik, dan keluar dari kamar, kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.

Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter. Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.                   

“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.

Dari hasil olah TKP, Ramadhan mengungkapkan ada 7 proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan 5 proyektil dari Bharada E.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU