> >

Ayah Brigadir J: Kalau Enggak Dipanggil, Mana Mungkin Dia Datang ke Kamar

Peristiwa | 13 Juli 2022, 14:17 WIB
Brigadir J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi. Penembakan Brigadir J, ayah temukan kejanggalan minta Kapolri bentuk Tim Pencari Fakta (Sumber: TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dipertanyakan pihak keluarga.

Ayah dari Brigadir J, merasa tidak mungkin anaknya sembarang masuk kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Apalagi, di dalam kamar tersebut hanya ada istri dari Irjen Ferdy Sambo.

“Kalau enggak dipanggil, mana mungkin dia datang ke kamar, gitu aja,” kata Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di Tayangan Berita Utama KOMPAS TV, Rabu (13/7/2022).

Tapi kemudian, Samuel Hutabarat seolah pasrah dengan kronologis yang disampaikan kepolisian terhadap anaknya.

Baca Juga: IPW Minta Tim Gabungan Deteksi Obstruction of Justice di Kasus Tewasnya Ajudan Kadiv Propam

“Tapi ya terserah, itu kronologis katanya, kita sah-sah saja,” ucap Samuel.

Namun lebih lanjut, Samuel berharap proses hukum terkait kematian anaknya dapat benar-benar ditegakkan.

“Yang penting kalau memang diadili, seadil-adilnya lah, transparan, jangan direkayasa,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Ahmad Ramadhan telah mengungkapkan bahwa kronologi kematian Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat bermula dari teriakan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Ramadhan mengatakan, Istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J memasuki kamar pribadinya. Bukan hanya itu, kata dia, Brigadir J juga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.

Baca Juga: Jokowi Minta Kematian Brigadir J, Sopir Istri Kadiv Propam Polri Diproses Hukum

Akibat teriakan itu, Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam mendengar dan bertanya kepada Brigadir J.

“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik, dan keluar dari kamar, kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.

Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter. Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.

“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.

Baca Juga: Teriakan Istri Kadiv Propam Jadi Kronologi Awal Saling Tembak Brigadir J dan Bharada E

Dari hasil olah TKP, Ramadhan mengungkapkan ada 7 proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan 5 proyektil dari Bharada E.

“Kami sampaikan bahwa saat ini jenazah Brigadir J sudah dibawa kembali ke keluarganya dan tentu proses lanjut untuk mengetahui kasus ini terus berjalan, kasus ini ditangani oleh polres Jakarta Selatan,” kata Ramadhan.

Ramadhan dalam keterangannya menambahkan, tindakan yang dilakukan Bharada E untuk melindungi diri dari ancaman Brigadir J.

“Setelah kejadian, saat itu Kadiv Propam tidak berada di rumah, Ibu Kadiv Propam menelpon kemudian setelah beberapa saat Pak Kadiv datang dan menghubungi Kapolres Jakarta Selatan dan selanjutnya dilakukan olah TKP,” ujar Ramadhan.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU