Selatan Jawa Timur Diguncang 146 Gempa Susulan, Ini Bedanya dengan Gempa Swarm
Peristiwa | 11 Juli 2022, 11:06 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS TV - Jawa Timur bagian selatan diguncang 146 gempa susulan sejak gempa utama bermagnitudo 5,2 yang berpusat di Samudera Hindia pada Sabtu (9/7/2022) dini hari.
Hal itu diungkapkan oleh Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG pada Senin (11/7/2022) via Twitter.
"Hingga Senin pagi 11 Juli 2022 ini pukul 8.00 WIB gempa susulan yang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur sudah mencapai 146 kali gempa," kata Daryono.
Sebelumnya ia menjelaskan bahwa gempa itu memiliki karakter produktivitas gempa susulan (aftershocks) yang tinggi.
Baca Juga: Hebat! Tikus Dilatih Jadi Tim SAR Penyelamat Korban Gempa Bumi, Begini Simulasinya
Perbedaan Gempa Susulan dan Gempa Swarm
Melansir keterangan di laman resmi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) gempa susulan merupakan urutan gempa bumi yang terjadi setelah gempa utama (mainshocks) yang lebih besar pada suatu patahan.
Gempa susulan terjadi di dekat zona patahan gempa utama dan merupakan bagian dari proses penyesuaian kembali, setelah terjadi slip utama pada patahan.
"Gempa susulan intensitasnya dapat berkurang seiring waktu, kendati dapat juga berlanjut selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk gempa utama yang sangat besar," kata USGS.
Sementara itu, gempa swarm adalah urutan gempa bumi yang sebagian besar bermagnitugo kecil tanpa diawali gempa utama. Rentetan gempa swarm biasanya berlangsung singkat, tetapi dapat berlanjut selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Adapun gempa swarm seringnya terjadi berulang di lokasi yang sama dan dikaitkan dengan aktivitas panas bumi.
Berdasar keterangan tersebut, adanya gempa utama itulah yang membedakan gempa susulan dengan gempa swarm.
Baca Juga: 5 Fakta Sesar Baribis, Disebut BMKG Jadi Potensi Gempa di Selatan Jakarta
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV