> >

Pakar Hukum Internasional Sebut Aksi Walk Out Menlu Rusia di G20 Bisa Dipahami, Ini Alasannya

Berita utama | 9 Juli 2022, 22:00 WIB
Pakar Hukum Internasional dan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Prof. Hikmahanto Juwana. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS. TV – Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana menilai sikap Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov walk out dalam pertemuan para menlu anggota negara anggota G20, bisa dipahami.

Sebab, para peserta pertemuan tersebut lebih memilih mengkritik operasi militer Rusia di Ukraina, ketimbang membahas apa yang tengah disampaikan Indonesia.

“Terkait dengan walk out ini bisa dipahami, karena Rusia  merasa negara-negara Barat peserta pertemuan, tidak fokus membahas apa yang disampaikan Indonesia, tetapi malah mengkritik serangan operasi militer khusus Rusia,” ujar Hikmahanto dalam video yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (9/7/2022).

Dia menyatakan, kritikan-kritikan yang datang tersebut tentu membuat Sergey Lavrov tidak nyaman sehingga memutuskan untuk walk out.

Baca Juga: Alasan Menlu Rusia "Walk Out" dalam Forum G20

“Tentu sulit dikatakan apa yang dilakukan (Sergey Lavrov) salah, karena situasi yang membuat tidak nyaman,” papar Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini.

Di sisi lain, menurut Hikmahanto, negara-negara Barat yang hadir di forum G20 sepertinya memang sudah menyiapkan kritikan langsung yang ditujukan bagi Menlu Rusia itu.

“Negara Barat tidak mungkin tidak mengkritik serangan yang dilakukan Rusia dalam bentuk operasi militer khusus. Para menlu akan kritik langsung di depan Menlu Rusia,” ujarnya.

Baca Juga: Ukraina Disebut Bisa Berikan Pukulan Telak ke Rusia, asal Tempat Ini Jadi Target Serangan

Dia menyatakan, situasi tersebut memang membuat Indonesia berada dalam posisi yang juga tidak nyaman.

Namun, dia berharap, negara-negara lain tidak akan menyalahkan Indonesia atas pilihan sikap untuk tetap tidak berpihak kepada pihak manapun.

“Memang ini jadi situasi menyulitkan bagi Indonesia. Namun demikian, mudah-mudahan negara-negara bertikai tidak menyalahkan Indonesia karena tidak berpihak pada siapapun,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melakukan aksi walk out dalam pertemuan para menlu G20 di Bali, Jumat (8/7).

Baca Juga: Momen Menlu Rusia Walk-Out dari Pertemuan G20 Bali, Kesal Ditekan Barat Hentikan Serangan ke Ukraina

Ia melakukan walk out pada pertemuan tersebut setelah kesal ditekan Barat untuk menghentikan serangan ke Ukraina.

Langkah itu juga dilakukannya setelah menegaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak bertanggung jawab atas krisis kelaparan global.

Selain itu, Lavrov juga menegaskan bahwa sanksi yang diberlakukan untuk mengisolasi Rusia akan berkembang menjadi deklarasi perang.

Pertemuan tersebut menjadi konfrontasi langsung pertama Lavrov dengan pemimpin Barat sejak Rusia menyerang Ukraina.

Ia pun menuduh Barat terus melakukan kegilaan dengan mengkritik apa yang ia klaim sebagai aksi justifikasi Moskow.

“Jika Barat tak ingin melakukan pembicaraan, tetapi ingin Ukraina mengalahkan Rusia di medan perang, karena kedua pandangan sudah diungkapkan, maka tak perlu lagi ada pembicaraan dengan Barat,” ujar Lavrov dikutip dari The Guardian.

 

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU