> >

Menkes Ungkap Gelombang Varian BA4 dan BA5 di Indonesia Tidak Separah Negara Lain, Ini Alasannya

Kesehatan | 4 Juli 2022, 14:29 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers terkait Rapat Terbatas evaluasi PPKM, Senin (4/7/2022). (Sumber: Kompas TV)

Bahkan sebisa mungkin, kata Menkes, Indonesia tetap mampu mengendalikan penularan kasus subvarian BA4 dan BA5 selama tiga bulan ke depan hingga September.

Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang benar-benar bisa menjaga pandemi sehingga tidak terjadi lonjakan-lonjakan berikutnya.

"Sehingga ke depannya kita akan lebih yakin, confidence masyarakat lebih tinggi untuk beraktivitas. Dan kalau mereka beraktivitas maka kegiatan ekonomi kita akan berjalan baik," ujar Menkes.

"Jadi lebih baik waspada daripada momentum kegiatan ekonomi daripada kita terburu-buru terlampau cepat yang nantinya mengurangi confidence masyarakat untuk beraktivitas dan memperlambat laju ekonomi," pungkasnya.

Sementara itu, dalam konferensi pers yang sama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, Indonesia tercatat memiliki jumlah kasus Covid-19 subvarian BA4 dan BA5 yang lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara lain.

Airlangga menyebut per 3 Juli 2022, jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat tercatat mencapai 116.304, kemudian Australia 32.116, India 16.065, Singapura 8.266, Malaysia 2.384, Thailand 2.278. Sedangkan Indonesia mencatat 1.369 kasus di saat yang sama.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Melonjak: Indonesia Masih PPKM Level 1, Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Baru

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU