Bekas Orang Dekat Ahok, Sunny Tanuwidjaja, Mundur dari PSI Beralih Dukung Anies Baswedan
Politik | 29 Juni 2022, 10:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Sunny Tanuwidjaja melepas jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina dan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ia kemudian kemudian disebut mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Keterangan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
“Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri,” kata Grace Natalie.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui alasan langsung dari Sunny Tanuwidjaja, apa yang membuatnya berbeda sikap politik dengan PSI.
Baca Juga: GP Ansor Minta Pemkot Tutup Holywings di Bandung, Meniru Anies Baswedan di Jakarta
Grace mengatakan, Sunny yang merupakan orang dekat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tahu persis PSI pantang mendukung Anies di Pilpres 2024.
“Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies, sangat clear, (PSI) tidak akan menoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan,” tegas Grace.
Diungkap Grace, Sunny memang menjadi anggota non-aktif PSI selama setahun terakhir. Maka itu, dia tidak terlibat dalam operasional PSI.
Di samping itu, lanjut Grace, PSI juga belum memutuskan siapa capres yang akan didukung dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Jawaban Kocak Ganjar Pranowo soal Duet Pemersatu Bangsa dengan Anies Baswedan
Namun yang pasti, Grace menekankan calon yang didukung sebagai Capres di Pilpres 2024 adalah yang memiliki rekam jejak baik, tidak terlibat intoleransi hingga korupsi.
“Tergantung hasil rembuk rakyat PSI. Rembuk rakyat ini merupakan jajak pendapat terbuka. Kami tanya ke masyarakat, siapa calon yang layak didukung. Ada 9 nama, termasuk Pak Ganjar, Andika, Mahfud MD, Tito Karnavian, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan lain-lain,” kata Grace.
Sebagai informasi, Sunny Tanuwidjaja dikenal sebagai staf khusus dan orang dekat Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
Kedekatan itu semakin diketahui publik, ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus suap proyek reklamasi pantai Jakarta, awal tahun 2016.
Baca Juga: Anies Baswedan Kabarkan Ibu dan Anaknya Positif Covid-19, tapi Tidak Mengalami Gejala Apapun
Dalam perkara ini, Ahok dan Sunny kemudian menjadi saksi sidang kasus suap izin reklamasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Juli 2016.
Sunny masuk ke PSI sekitar tahun 2018 silam. Kala itu, Sunny terdaftar sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Hal itu dibenarkan oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Ia mengungkapkan nama Sunny sudah terdaftar sejak lama di susunan kepengurusan PSI. "Nama Sunny sudah ada di dokumen struktur kepengurusan PSI sejak lama. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, tidak perlu juga ditutupi. Dokumen itu adalah dokumen publik. Dokumen itu sudah menyebar dari dulu. Jadi bukan struktur kepengurusan baru," kata Toni Rabu (28/2/2018) silam.
Saat ini, dukungan Sunny untuk Anies Baswedan memang belum terkonfirmasi. Namun yang pasti, Anies Baswedan merupakan satu di antara figure yang memang memiliki peluang dipilih pada Pilpres 2024.
Dalam survei Litbang Kompas periode Juni 2022, Anies Baswedan menempati posisi ketiga dalam papan atas elektabilitas capres 2024 yang dipilih.
Posisinya tepat berada di bawah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Sekjen PDIP: Sudah Dukung Anies Baswedan, Nasdem Harus Sosialisasi Perubahan Nama Jalan di Jakarta
Selain itu, nama Anies Baswedan juga menjadi nama yang direkomendasikan Partai NasDem sebagai capres 2024.
Ia dipilih sebagai rekomendasi pertama, di antara nama lainnya yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubenur Jawa Tengah.
Tapi, sebagaimana diketahui, hingga kini bekas Mendikbud era Presiden Jokowi tersebut belum juga terdaftar dalam partai politik.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV