> >

Kunjungan Jokowi ke Ukraina & Rusia, Guru Besar UI: Keberpihakan Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Politik | 22 Juni 2022, 18:25 WIB
Presiden Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Juni 2022. (Sumber: Tangkapan layar konferensi pers Kemenlu RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diagendakan akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin usai acara KTT G7 di Jerman pada 26 hingga 28 Juni 2022.

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menyatakan agenda pertemuan Presiden Jokowi patut diapresiasi.

Menurutnya ada empat hal mendasari Indonesia harus ikut berperan untuk mendorong perdamaian antar kedua negara tersebut. 

Baca Juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelenskyy, Upayakan Tangani Krisis Pangan akibat Perang

Pertama, sebagai Presiden G20 Indonesia telah mengambil inisiatif untuk menciptakan perdamaian dan menghentikan tragedi kemanusiaan di Ukraina. Bahkan mencegah terjadinya tragedi pangan dunia.

Hal ini lantaran perang di Ukraina sudah menyengsarakan banyak pihak. Termasuk negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik dan telah berdampak pada perekonomian dunia.

"Kedua, rencana Presiden Jokowi ini merupakan inisiatif Indonesia untuk selalu ikut dalam ketertiban dunia sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Dasar 1945," ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/6/2022).

Ketiga kunjungan Presiden ini juga berpegang teguh pada politik luar negeri bebas aktif. 

Baca Juga: Ukraina Timur jadi Lautan Api, Rusia Kian Dominan

Hikmahanto meyakini Indonesia tidak akan berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi milter khususnya.

"Keberpihakan Indonesia adalah pada perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan," ujar Hikmahanto.

Terakhir, rencana kunjungan dilakukan dalam upaya mencari tahu dan mendalami hal apa saja yang dapat disepakati Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata.

Baca Juga: Jokowi Tolak Permintaan Zelensky Kirim Bantuan Senjata untuk Ukraina Lawan Rusia

Rencana kunjungan ini sama sekali tidak terlambat mengingat perang di Ukraina masih berlangsung sampai hari ini dan beberapa waktu ke depan. 

"Presiden Jokowi dalam rencana kunjungan dapat juga langsung mengundang Presiden Putin sebagai anggota G20 dan Presiden Zelensky sebagai tamu dari host country untuk hadir di KTT G20 bulan November mendatang," ujar Hikmahanto.

Sebelumnya Menter Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia akan dilakukan setelah acara KTT G7 di Jerman pada 26 hingga 28 Juni 2022.

Kantor berita Rusia, TASS, menyebut Presiden Vladimir Putin akan bertemu Jokowi di Moskow pada 30 Juni 2022.

Baca Juga: Cerita WNI dari Ukraina yang Kembali ke Indonesia: 24 Jam Lebih Menaiki Bus hingga ke Perbatasan

Menlu Retno menjelaskan kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia ini untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu kemanusiaan dan dorongan untuk perdamaian antar kedua negara.

Meski situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sambung Retno, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi. Tidak memilih untuk diam.

"(Indonesia) mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan akibat perang, yang dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah," ujar Retno dalam konferensi pers pada Rabu (22/6/2022).


 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU