NII Crisis Center Sebut Ada Masyarakat Non Muslim yang Terpapar Radikalisme
Peristiwa | 21 Juni 2022, 06:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menyebut saat ini paham radikalisme tak hanya memapar pemeluk agama Islam saja.
Melainkan, kata dia, tedapat banyak aduan yang masuk di NII Crisis Center terkait kalangan non-muslim yang juga terpapar paham tersebut.
Hal ini diketahui, seusai NII Crisis Center membuka hotline pengaduan masyarakat.
"Kami buat pengaduan lalu kami banyak mendapatkan laporan dari masyarakat dan ternyata laporannya bukan hanya muslim saja," kata Ken dalam konferensi pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
"Minggu ini kami mendapatkan laporan bahkan yang non muslim bergabung dan orang tuanya sampai histeris karena tidak percaya kalau putrinya tiba-tiba sudah bergabung di kelompok NII," sambungnya.
Lebih lanjut, Ken mengatakan, setelah menerima laporan tersebut, NII Crisis Center melakukan identifikasi untuk mengetahui jaringannya.
Sebeb, menurut penjelasannya, saat ini NII telah terpecah, salah satunya Khilafatul Muslimin yang jadi sempalan dari kelompok teroris tersebut.
"Pada dasarnya memang yang kami dapatkan semuanya latar belakangnya dari NII. Karena doktrinya mereka pada dasarnya akar batang buah, iman hijrah jihad mereka katakan masuklah ke dalam Islam secara kafah. Jadi orang Islam harus tinggal di negara Islam menggunakan hukum Islam," ujarnya.
Ken mengatakan setelah teridentifikasi dari jaringan NII mana, maka orang yang terpapar itu akan dilakukan investigasi untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan seseorang dalam kelompok radikal tersebut.
Baca Juga: Densus 88: Khilafatul Muslimin Punya Sejarah Panjang dengan Berbagai Aksi Teror dan Radikal
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Tribunnews.com