Pengamat soal Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Ma ruf Anjlok 6,8 Persen: Akan Sulit untuk Memulihkan
Politik | 20 Juni 2022, 12:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai akan sulit untuk memperbaiki tingkat kepuasan publik yang anjlok hingga 6 persen berdasarkan Survei Litbang Kompas.
Demikian Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti merespons hasil Survei Litbang Kompas kepada KOMPAS TV, Senin (20/6/2022).
“Angkanya cukup tinggi, mencapai 6%. Jika ditilik secara umum, angka kepuasaan terhadap pemerintahan Jokowi mulai ke batas warna kuning, alias mulai mengkhawatirkan,” kata Ray.
“Dan rasanya akan sulit bagi presiden untuk memulihkannya. Terutama jelang pelaksanaan pemilu serentak 2024 yang akan datang.”
Baca Juga: Pengamat soal Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Ma’ruf Turun: Itu Mengonfirmasi Kepercayaan Rakyat
Ray lebih lanjut mengatakan, tidak sulit memahami anjloknya tingkat kepuasaan publik atas kinerja presiden sebagaimana hasil survei Litbang Kompas.
Menurut Ray, setidaknya ada 5 hal yang turut menyumbang tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi-Ma’ruf turun.
Pertama, soal krisis minyak goreng yang bukan saja karena harga mahal dan barang langka, tapi juga disumbang oleh keyakinan publik adanya permainan mafia di dalamnya.
“Negara kalah atas mafia itu sangat besar efeknya terhadap kepercayaan pada pemerintahan Jokowi. Bagaimana publik bisa percaya jika menghadapi mafia saja kalah,” ucap Ray.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, Masyarakat Semakin Tak Puas Terhadap Kinerja Pemerintah
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV