Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Naik usai Jokowi Beri Sinyal Dukungan Capres di Rakernas Projo
Politik | 14 Juni 2022, 10:03 WIBSementara untuk simulasi 10 nama, Ganjar juga menjadi yang teratas. Elektabilitas Ganjar mendapatkan 31,2 persen, Prabowo 23,4 persen, Anies 20 persen, Ridwan Kamil 4,6 persen, Sandiaga Uno sebesar 3,6 persen.
Lalu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani 1,8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen.
"Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1 persen," ucap Yunarto.
Pada beberapa tokoh yang diuji sebagai bakal calon presiden, menurut dia, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik.
Baca Juga: Ramai Siapa Penentu Capres 2024, Willy Aditya: Kehendak Rakyat Tak Bisa Ditolak - ROSI
"Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan," katanya.
Survei Charta Politika dilakukan pada 23 Mei-2 Juni 202 dengan metode wawancara tatap muka.
Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dan quality control 20 persen dari total sampel.
Baca Juga: Kata Gibran soal Adanya Kantor Khilafatul Muslim di Solo
Survei dilakukan usai Rapat Kerja Nasional V Pro Jokowi (Projo) yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Jokowi dan Ganjar hadir dalam acara tersebut, Sabtu (21/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Jokowi bicara soal permasalahan bangsa, kemudian meminta relawannya untuk bersabar soal pencapresan.
Jokowi meminta relawannya jangan terburu-buru menentukan sikap untuk Pilpres 2024. Meskipun, kata Jokowi, calon yang akan didukung mungkin ada di rakernas tersebut.
Baca Juga: Bupati Langkat Didakwa Terima Suap dari Pengusaha Rp 572 Juta
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV