Rangkuman Pencarian Eril, Putra Ridwan Kamil sejak Hari Pertama hingga Ketigabelas
Update | 9 Juni 2022, 00:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hingga Rabu (8/6/2022) kemarin, pencarian Emmeril Khan Mumtadz, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah memasuki hari ketiga belas.
Eril, sapaan akrab Emmeril hanyut di Sungai Aare, di Kota Bern, Swiss pada Kamis (26/5) siang waktu setempat.
Saat itu, keluarga Ridwan Kamil berada di Swiss untuk mencari sekolah bagi Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.
Saat peristiwa terjadi, Ridwan kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.
Diberitakan Kompas TV, Jumat (27/5), Humas Polisi Bern Patrick Jean menyebutkan dua alasan sulitnya mencari orang hilang atau tenggelam di sungai terpanjang di Swiss itu.
Pertama, air Sungai Aare sedang keruh karena lelehan salju.
Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan perahu dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Aare, sehingga tidak memungkinkan mencari memakai helikopter.
Baca Juga: Ridwan Kamil Menduga Eril Kram saat Berenang di Sungai Aree
Sehari kemudian, Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad dalam konferensi persnya, Sabtu (28/5) menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Swiss.
Pihak kepolisian Swiss menyebut mereka sudah melakukan tindakan pencarian darurat sepanjang rute berenang dan area sekitarnya sekitar pukul 10 pagi waktu Swiss sesaat setelah kejadian.
Pencarian masih akan dilanjutkan oleh Tim SAR. Mereka menyebut pencarian Eril merupakan prioritas mereka saat ini.
“Pada hari ini, Sabtu (28/5) Tim SAR masih akan melanjutkan upaya pencarian Eril,” jelas Hadad dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu.
“Untuk pencarian pagi ini lebih intensiif, yaitu menggunakan perahu atau boat, drone, dan melakukan penyelaman disesuaikan dengan situasi.”
Pada Kamis (2/6), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa Interpol telah menerbitkan atau merilis Yellow Notice dalam upaya pencarian Erildi Sungai Aare, Swiss.
"Ya betul, Interpol sudah merilis Yellow Notice Eril," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jakarta, Kamis (2/6).
Dengan penerbitan Yellow Notice tersebut, kata dia, seluruh negara yang menjadi anggota Interpol telah menerima informasi kehilangan Emmeril.
Ia menambahkan, langkah penerbitan Yellow Notice yang diajukan oleh pihaknya ini merupakan langkah pro-aktif dari Polri untuk ikut membantu pencarian putra dari Ridwal Kamil tersebut.
"Polri berkerja sama dengan Interpol, kepolisian Swiss dan KBRI setempat terus memantau secara aktif perkembangan di lapangan," ucapnya.
Sebelumnya, Interpol menerbitkan Yellow Notice Emmeril Kahn Mumtadz pada 1 Juni 2022, dengan status sebagai orang hilang. Eril dilaporkan hilang setelah terseret arus di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat.
Diberitakan Kompas TV, Jumat (3/6), Ridwan Kamil mengumandangkan azan di tepi sungai Aare, sebelum pulang ke Indonesia di tengah pencarian sang anak, Eril.
Video tersebut viral di media sosial, termasuk video saat Ridwan Kamil susuri tepi sungai Aare.
Dalam sebuah video, nampak Ridwan Kamil dengan sebuah tongkat susuri tepi sungai untuk mencari Eril. Hal tersebut dilakukan Ridwan Kamil sebelum akhirnya ia dan keluarga pulang ke Indonesia.
Sementara itu, Pihak keluarga menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril meninggal dunia. Hal tersebut disampaikan oleh kakak kandung Ridwan Kamil di Bandung.
"Kang Emil dan Teh Lia sudah meyampaikan bahwa mereka ikhlas dan meuakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz yang kita kenal sebagai Eril sudah wafat berpulang ke rahmatullah," ucap Erwin Muniruzaman.
Pihak keluarga pun telah berkoordinasi dan konsultasi dengan MUI Jawa Barat terkait shalat ghaib untuk Eril.
"Semalam, kami sudah langsung berkonsultasi dengan MUI Jabar menyampaikan konsultasi dan langkah selanjutnya," lanjutnya.
Ridwan Kamil juga sempat menuliskan pesan menyentuh untuk Eril. Pihak otoritas Swiss juga telah mengubah status pencarian Eril dari missing person (orang hilang) menjadi drowned person (orang tenggelam).
Pihak keluarga Ridwan Kamil pun telah mengikhlaskan kepergian Eril untuk kembali kepada Sang Pencipta.
Pada Jumat (3/6), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat juga mengimbau seluruh warga untuk melakukan salat gaib untuk Eril.
Ridwan Kamil kembali ke Indonesia dan telah berada di Bandung untuk berkumpul bersama keluarga.
Ridwan Kamil sebelumnya sempat melakukan salat gaib dan mengumandangkan adzan di Sungai Aare sebelum pulang ke Tanah Air.
Teranyar, melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya, RK giliran menuliskan pesan yang amat menyentuh untuk melepas putranya yang meninggal di Sungai Aare.
"Wahai Sungai Aare,
Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu," buka Ridwan Kamil.
"Sudah kukumandangkan adzan terbaikku dihadapanmu..
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu.
Sucikan dia dalam kejernihanmu.
Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu."
"Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik sejatinya, Allah SWT."
"Berjanjilah padaku, wahai Sungai Aare," pungkas Gubernur Jawa Barat tersebut.
Diberitakan Kompas TV, Selasa (7/6), Ridwan Kamil menduga Eril mengalami kram ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5).
"Jadi pas kejadian anak kami itu terduga ada kram," kata Ridwan Kamil, Minggu (5/6).
Menurutnya Eril memiliki fisik yang bugar, senang berenang, dan bahkan memiliki sertifikat menyelam, sehingga secara logika mestinya putra sulungnya aman berenang di sungai itu.
Baca Juga: Tangis Ridwan Kamil di Pelukan Hatta Rajasa & Zulkifli Hasan, Berduka Atas Meninggalnya Eril
"Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula, jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," ungkap lelaki yang akrab disapa Emil itu.
Emil mengatakan suhu air di Sungai Aare itu juga berpengaruh pada insiden tenggelamnya Eril.
"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita, kalau di kita sungai itu sumbernya mata air jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat, kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair," tandas Emil.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV