> >

Ini Alasan Responden Ahli Pilih Ridwan Kamil sebagai Sosok Tepat Pimpin Jakarta Menurut Survei CSIS

Kompas petang | 7 Juni 2022, 18:07 WIB
Mayoritas responden ahli yang dilibatkan dalam survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai Ridwan Kamil merupakan sosok yang paling tepat memimpin DKI Jakarta. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Selain hasil survei mengenai tokoh yang paling tepat memimpin DKI Jakarta, survei CSIS juga menanyakan tentang kepuasan responden terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Noory menjelaskan, jika dibandingkan dengan survei lain yang menggunakan responden masyarakat umum, hasilnya cukup berbeda dan menarik.

Baca Juga: Hasil Survei CSIS: Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Risma Berpotensi Gantikan Anies di Pilkada DKI

“Misalnya survei dari Populi Center, menanyakan pada masyarakat biasa, bagaimana kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubnernur Anies, dan di situ didapati bahwa masyarakat memberikan apresiasi dan kepuasan ada pada angka 73 persen.”

“Tapi saat kita tanyakan pada responden ahli, orang-orang elit yang ada di Jakarta, ternyata tingkat kepuasannya lebih rendah, yaitu 47,6 persen, dan yang tidak puas 51,6 prsen,” jelasnya.

Adanya perbedaan hasil tersebut, lanjut dia, disebabkan oleh sejumlah alasan yang beragam.

Salah satunya adalah obyektifitas responden.

“Mungkin yang namanya expert survei relatif lebih obyektif dalam menilai suatu persoalan, mereka mungkin bisa lebih mengevaluasi plus minus dari suatu kebijakan, dan mereka mendalami betul yang menjadi bidang mereka masing-masing.”

Menurutnya, ada beberapa bidang yang mendapat sorotan dari responden ahli, misalnya lapangan kerja, tingkat kepuasannya hanya 37,6 persen.

Kemudian terendah kedua adalah isu lingkungan, hanya 32,4 persen, dan yang paling rendah adalah kemampuan pemprov dalam menyediakan hunian yang baik, sektor perumahan, harga properti makin tinggi, dan lain-lain. 

Sementara, terkait pembangunan ibu kota negara baru (IKN), responden ahli yang yakin program IKN akan berhasil sesuai target hanya 41,2 persen, dan yang tidak yakin 58,8 persen.

“Kemudian dari sisi kemampuan anggaran, responden juga tidak yakin. Sekitar 70 persen itu tidak yakin, dan yang yakin itu hanya sekitar 30,6 persen. Jadi mayoritas memang skeptis soal program IKN ini," tandas Noory. 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU