> >

Tak Hanya Pembatasan Pengunjung, Pemerintah Dorong TWC Adakan Atraksi di Sekitar Candi Borobudur

Sapa indonesia | 6 Juni 2022, 22:41 WIB
Rombongan wisatawan yang tengah mengunjungi kawasan wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Sumber: KOMPAS.com/IKA FITRIANA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Bidang Koordinasi Parekraf Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R. M. Manuhutu mengatakan bahwa pembatasan jumlah pengunjung yang boleh naik ke bangunan Candi Borobudur sebagai upaya konservasi.

Ia menilai Candi Borobudur selama ini dieksploitasi secara berlebihan dalam rangka komersialisasi, sehingga menyebabkan kerusakan fisik bangunan candi tersebut.

"Memang selama ini komersialisasi dari Candi Borobudur agak overexploited, sehingga terjadi kerusakan sini-sana," kata Odo.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah berupaya untuk melakukan konservasi Candi Borobudur, salah satunya dengan membatasi jumlah pengunjung yang bisa naik ke atas bangunan candi.

"Kunci bersamanya adalah menjaga keseimbangan antara konservasi dan juga komersialisasi," terangnya.

Baca Juga: Pemerintah: Jangan Terpaku pada Isu Harga Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, tapi Upaya Konservasi

Sementara Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Edy Setijono mengatakan bahwa rencana pembatasan jumlah pengunjung yang dapat menaiki bangunan Candi Borobudur sudah sesuai hasil riset untuk menjaga bangunan fisik candi.

"Telah dilakukan riset oleh rekan-rekan dari Balai Konservasi Borobudur bahwa ada ruang yang memperbolehkan orang untuk berada di atas bangunan, itu kurang lebih sekitar 128 orang dalam waktu yang bersamaan," jelasnya.

Edy menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, rata-rata jumlah pengunjung Candi Borobudur berkisar antara enam ribu hingga sebelas ribu orang setiap hari.

Jumlah tersebut, kata Edy, berdampak pada kerusakan bangunan candi.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU