Ini 6 Modus Pengumpulan Dana Kelompok Teroris di Indonesia, Ada Lewat Pinjol
Hukum | 27 Mei 2022, 05:45 WIB"Mereka menyebut perampokan dengan istilah fa'i," ujar Ramadhan.
4. Curanmor
Aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) juga ikut dalam modus kelompok teror dalam mengumpulkan dana untuk menutupi biaya kegiatan tindak pidana terorisme.
Baca Juga: BNPT Ungkap 5 Sumber Pendanaan Jaringan Teroris, dari Kotak Amal hingga Mafia Internasional
Modus ini cenderung digunakan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kendaraan roda dua yang didapat kemudian dijual, kemudian uang hasil penjualan dikirimkan ke kelompok MIT yang berada di gunung.
5. Sumbangan online
Ramadhan menjelaskan dinamika perkembangan teknologi secara global turut mempengaruhi modus pencarian dana yang dilakukan kelompok terorisme di Indonesia pendukung ISIS.
Modusnya crowdfunding atau penggalangan dana yang mengatasnamakan sosial, agama dan pendidikan dengan memanfaatkan media sosial. Metode ini dapat menyasar kepada kelompok teroris maupun orang umum.
Menurut Ramadhan modus penggalangan dana berkedok sosial, agama dan pendidikan ini membuat kelompok teror sangat mudah mendapatkan uang yang tidak sedikit dan cepat. Bahkan sumbangan yang diterima bisa berasal dari luar negeri.
Baca Juga: Jokowi Minta PPATK Waspadai Modus Baru Pendanaan Teroris di Era Digital
Sebagai contoh, pada 2016 lalu, kelompok teroris di Solo mendapatkan kiriman dana dari Bahrunnaim, teroris ISIS asal Solo yang sedang berada di Suriah untuk melaksanakan bom bunuh diri di Polres Surakarta.
Hasil penggalangan dana ini juga digunakan untuk kegiatan yang mendukung kegiatan teroris. Seperti pemberangkatan para jihad ke medan pertempuran, pelatihan teroris, dan juga untuk mendukung penyembunyian para DPO, pembelian senjata, dan lain-lain.
Ramadhan mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam beramal. Dia meminta masyarakat memahami bahwa ada penggalangan dana yang berkedok kemanusiaan yang juga merupakan afiliasi dari kelompok teroris.
6. Pinjol
Berkembangnya inovasi teknologi di bidang finansial atau lazim disebut sebagai financial technology (fintech) juga dimanfaatkan kelompok teror untuk mendapat dana segar.
Baca Juga: Terkait 5 WNI yang Bantu Pendanaan ISIS, 3 Diantaranya Dilaporkan Berada di Suriah!
Seperti memanfaatkan pinjaman online melalui aplikasi. Contoh kasus terjadi pada tahun 2019 kelompok AD Jawa Barat melakukan berbagai pinjaman online melalui berbagai jasa pinjol untuk mengumpulkan dana.
"Mereka mampu mendapatkan belasan juta dari pinjol," ujar Ramadhan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV