Sosok Fahmi Idris di Mata Kolega, Tokoh Tiga Zaman yang Jadi Pengusaha, Politikus, hingga Menteri
Sosok | 23 Mei 2022, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia di era BJ Habibie, Fahmi Idris meninggal dunia, Minggu (22/5/2022) pagi.
Pengusaha yang juga politikus senior tersebut mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta sekitar 10.00 WIB di usia 78 tahun.
Fahmi Idris dikenang oleh koleganya sebagai sosok yang telah merasakan lika-liku periode Indonesia. Ia disebut sebagai tokoh tiga zaman yakni Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutan usai salat jenazah mengenang, dirinya bersama Fahmi Idris yang saling berjuang untuk membangun bangsa sejak kuliah, organisasi, hingga Partai Golkar.
"Sejak di mahasiswa, HMI, dan di Partai Golkar, kami satu pemahaman," tutur Jusuf Kalla dikutip dari Antara, Minggu.
Baca Juga: Sebelum Wafat, Fahmi Idris Berjuang Lawan Kanker Darah yang Diidap sejak 2014
Untuk diketahui Fahmi Idris merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmirasi dan Menteri Perindustrian di era Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengenang Fahmi Idris dengan menceritakan bagaimana dia digembleng langsung politikus senior Golkar tersebut.
"Saya bersaksi, saya kader dididik, di rumah ini saya digembleng oleh beliau," tutur Bamsoet ketika di rumah duka Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Minggu.
Ia mengatakan Fahmi adalah seseorang yang menyontohkan keteladanan baik sebagai pengusaha hingga birokrat.
"Tokoh memberikan keteladanan, sebagai pengusaha maupun birokrat, tokoh yang sudah memberikan warna kepada bangsa ini," lanjutnya.
Fahmi Idris adalah pebisnis yang tergabung dalam Kongsi Delapan (Kodel Group). Ia mendirikan PT Kwarta Daya Pratama pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1979 ia menjabat sebagai Direktur Utama Kodel Group.
Baca Juga: Fahmi Idris Dimakamkan dalam Satu Liang Lahad dengan Istri di TPU Tanah Kusir
Kodel Group adalah perusahaan yang didirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief, dan Pontjo Sutowo yang usaha agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, dan hotel.
Bamsoet mengungkapkan Fahmi adalah sosok pandai dalam membangun jaringan yang membuatnya tak heran jika dia ada menempati posisi penting.
"Tidak heran jika Fahmi juga pernah dipercaya menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) dari kalangan mahasiswa (1966-1968). Pada 3 Maret 1986, di hadapan Ketua Umum Golkar Sudharmono, Fahmi Idris bersama sejumlah eksponen 66 menyatakan dirinya secara resmi masuk Golkar," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya Fahmi merupakan sosok aktivis dan pekerja keras yang membuatnya bisa bergaul di berbagai lapisan masyarakat.
"Almarhum Prof Fahmi Idris seorang aktivis, pekerja keras mudah bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat dari kelompok maupun usia yang berbeda," kata Airlangga.
Airlangga mengingat Fahmi meninggalkan banyak legacy atau peninggalan ketika berada di Partai Golkar maupun di Kemenperin.
Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Menaker Fahmi Idris Tutup Usia, Dimakamkan Siang Ini di Tanah Kusir
"Selamat jalan Prof Fahmi Idris jejak dan langkah yang ditoreh telah dicatat dalam sejarah. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," katanya.
Keluarga mengingat sosok almarhum adalah orang yang selalu mengutamakan pendidikan.
Menantu Fahmi Idris, Aldwin Rahardian mengatakan, mertuanya itu menuntaskan pendidikan doktoral dan memiliki dua gelar doktor dalam kondisi divonis kanker.
"Almarhum sudah terkena kanker tahun 2014, tapi semangatnya luar biasa, dan cita-citanya beliau mau sekolah doktor. Saat kena kanker, beliau sekolah lagi, jadi dua gelar doktornya," tutur Aldwin.
Aldwin melanjutkan sikap mertuanya itu rupanya adalah amanat yang terus dijaga dari almarhum ibu Fahmi Idris.
"Amak, Ibunya Pak Fahmi Idris itu pernah berpesan sekolah harus yang paling tinggi. Sehingga beliau jalankan amanat itu," katanya.
Baca Juga: Profil Fahmi Idris, Mantan Menaker Era SBY dan Politisi Senior Golkar yang Wafat Pagi Tadi
Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV