> >

Pengamat: Presiden Jokowi Perlu Melakukan Evaluasi Kinerja Menteri yang Kurang Maksimal

Berita utama | 19 Mei 2022, 09:52 WIB
Presiden Jokowi memberi keterangan soal kunjungannya ke Amerika Serikat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/5/2022) (Sumber: Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai perlu melakukan evaluasi kinerja menteri yang bekerja kurang maksimal.

Adalah Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman yang mengatakan hal tersebut sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022).

"Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap menteri yang kinerjanya kurang maksimal," kata Arif.

Arif menuturkan evaluasi perlu dilakukan Presiden Jokowi terhadap menteri agar pemerintahan bisa berjalan maksimal hingga akhir periode kepemimpinan.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi tercatat mengalami penurunan menjadi 58,1 persen.

Baca Juga: Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 58 Persen

“Presiden Jokowi seyogyanya melakukan evaluasi. Sehingga pos kementerian dapat maksimal, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. Hasil survei, kepuasan publik memang mengalami penurunan menjadi 58,1 persen.

"Kepuasan terhadap Presiden Jokowi kembali menurun menjadi 58,1 persen," Burhanuddin Muhtadi.

Menurut Burhanuddin, tingkat kepuasan publik turun terhadap kinerja Presiden Jokowi lantaran adanya sejumlah masalah pada bahan pokok.

Seperti halnya minyak goreng yang sempat mengalami kelangkaan di pasaran dan mengakibatkan rakyat kebingungan.

Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Responden Nilai Ekonomi Nasional dalam Keadaan Buruk

"Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng," kata dia.

Pada periode survei sebelumnya, 20-25 April 2022, angka kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi memang jauh lebih baik dari saat ini.

Periode April 2022, angka kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi berada di 59 persen.

Sementara pada survei yang digelar pada 5-20 Mei 2022, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi berada di angka 58,1 persen.

Survei yang digelar Indikator Politik Indonesia diikuti oleh 1.228 responden dan dengan sampel yang diambil secara acak melalui telepon seluler. Margin of error survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 92 persen.

Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, penurunan kinerja itu tidak mengejutkan. Sebab, tekanan ekonomi sangat dirasakan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.

Pelaku usaha mikro juga mengalami kesulitan karena tidak stabilnya harga kebutuhan bahan pokok. Hal itu membuat ketidakpastian dalam berusaha.

"Semua itu membuat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Karena itu, sudah saatnya Jokowi meresuffle kabinetnya," kata Jamiluddin.

Reshuffle kabinet dinilai  dapat dilakukan untuk bidang ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi Kabinet Jokowi perlu penyegaran agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Melalui reshuffle kabinet, kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi diharapkan akan membaik. Hanya dengan kepercayaan masyarakat, Jokowi dapat meningkatkan kinerja kabinetnya," pungkasnya.
 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU