Masa Kampanye Pemilu 2024 75 Hari, Cak Imin: Menghindari Potensi Money Politik
Rumah pemilu | 18 Mei 2022, 12:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memyambut baik penetapan masa kampanye Pemilu 2024 yang hanya berlangsung selama 75 hari.
Menurut dia, dengan mempersingkat masa kampanye itu akan mengurangi terjadinya politik transaksional atau money politik.
"Bagus, malah menghindari money politik," kata pria yang karib disapa Cak Imin di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: Perludem: Memangkas Waktu Kampanye Jadi 75 Hari Berisiko
Menrut dia, adanya transaksional dalam Pemilu itu amat mencoreng kemurnian pesta demokrasi lima tahunan nanti.
"Money politik harus sudah antisipasi. Kenapa kemurnian politik itu rusak? Kompetisi rusak, karena money politik. Mari sama-sama hindari money politik, rakyat jangan memilih karena uang, karena hati," ujarnya.
Sebelumnya, hasil rapat konsinyering antara DPR, Pemerintah, dan Lembaga Penyelenggara Pemilu memutuskan masa kampanye Pemilu 2024 mendatang adalah 75 hari.
Ini lebih singkat dibanding pemilu sebelumnya yang mencapai 202 hari atau sekitar 7 bulan.
Salah satu alasan mempersingkat masa kampanye adalah kemajuan teknologi digital yang memungkinkan kontestan Pemilu dapat menjangkau calon pemilih dengan lebih luas.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Rifqinazmy Karsayuda dalam pernyataannya, Senin (16/5/2022).
“Kampanye yang libatkan teknolog ini informasi juga jadi kebutuhan bahwa waktu 75 hari bagi capres dan cawapres bisa digunakan secara digital untuk jangkau sebagian besar pemilih di Tanah Air,” kata Rifqinazmy.
Memang, menurutnya, dengan masa kampanye 75 hari maka model kampanye pun harus berubah dari konvensional menjadi ke pendekatan yang lebih memanfaatkan teknologi informasi.
Baca Juga: Pangkas Masa Kampanye Jadi 75 Hari, DPR: Dapat Cegah Polarisasi Politik & Efisiensi Anggaran!
Jika menggunakan cara kampanye konvensional dengan langsung menemui warga, maka waktu 75 hari tidak akan cukup.
Karena itu digitalisasi dalam kampanye menjadi hal yang penting untuk diterapkan.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV