Bukti Lin Che Wei Terlibat Kasus Korupsi Ekspor CPO, Tiap Rapat Penting di Kemendag Kerap Dilibatkan
Hukum | 18 Mei 2022, 05:20 WIBBaca Juga: Kata Jaksa Agung soal Perhatian 62,3 Persen Masyarakat di Kasus CPO: Jadi Motivasi Kerja Lebih Baik
"Yang jelas status dia (Lin Che Wei) kami enggak tahu di Kemendag sebagai apa dia di perdagangan, tapi kok dia dilibatkan dalam setiap ada rapat penting soal DMO," ujar Febri.
Febri mengaku penyidik menemukan banyak alat bukti keterlibatan Lin Che Wei di Kemendag terkait kasus tersebut, mulai dari alat bukti elektronik dan lainnya.
"Kami kan dari alat bukti banyak, kami lihat dari virtual, zoom meeting, kami lihat dari transaksi dia ini sebagai apa, kemudian dia kerja di mana," ujarmya.
"Ternyata kan dia kerjanya sebagai konsultan terkait tersangka swasta yang kami tahan."
Dalam perkara ini, selain Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag dan Lin Che Wei, penyidik juga telah menetapkan 3 tersangka dari kalangan swasta.
Baca Juga: Tolak Larangan Ekspor CPO, Apkasindo Gelar Unjuk Rasa Secara Serentak di Ibu Kota dan 146 Kota
Mareka antara lain Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group, dan Picare Tagore Sitanggang selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.
Penyidik memersangkakan Lin Che Wei karena melanggar Pasal 2 juncto Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dari penelusuran di internet, Lin Che Wei memiliki segudang prestasi, di antaranya pernah mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), karena membongkar skandal Bank Lippo.
Baca Juga: Saat Larangan Ekspor Baru Berlaku 3 Hari di Bulan April, Ekspor CPO Turun 10,49 Persen
Kemudian, penerima penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award untuk tahun 2002 dan tahun 2004.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber