Sejarah Hari Raya Waisak, Perayaan dan Alasan Tanggal Peringatan Berubah-ubah
Agama | 16 Mei 2022, 06:31 WIBIa kemudian menjadi Buddha dan selama sisa hidupnya Siddharta Gautama mengajar para pengikutnya tentang pengalamannya.
Perayaan Hari Waisak
Di berbagai belahan dunia, Hari Raya Waisak diperingati umat Buddha dengan cara berbeda karena bercampur dengan tradisi dan budaya masing-masing negara.
Banyak umat Buddha yang akan pergi ke kuil, berada di sana sepanjang hari dan pada malam bulan purnama.
Baca Juga: Jelang Perayaan Puncak Waisak, Umat Buddha Makassar Mulai Sembahyang di Wihara
Selain itu, Hari Waisak juga biasanya dirayakan dengan melakukan perbuatan baik, meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil dan berbagi makanan dengan orang-orang.
Rumah mereka akan dihiasi dengan lentera. Pada perayaan ini, teman dan keluarga juga dapat saling mengirim kartu ucapan.
Ada pula tradisi memandikan Buddha, air dituangkan ke atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang agar menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.
Di Indonesia, Hari Raya Waisak masuk ke dalam salah satu hari libur Nasional karena sebagian masyarakatnya beragama Buddha.
Perayaan terbesar Hari Waisak di Indonesia biasanya berada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pada Hari Waisak 2022 ini, Candi Borobudur akan mengadakan festival lampion dan beberapa upacara yang bisa diikuti oleh semua umat Buddha.
Rangkaian acara lainnya meliputi pembagian sembako, pengambilan api alam dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, lalu pengambilan air berkah dari umbul jumprit di Kabupaten Temanggung dan ditutup dengan Dharmasanti Waisak.
Puncak acara akan ditandai dengan acara pelepasan lampion di Pelataran Candi Borobudur.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC