> >

Kemenkes Sebut Hepatitis Akut Tak Berpeluang jadi Pandemi, Begini Penjelasannya

Kesehatan | 12 Mei 2022, 05:05 WIB
Ilustrasi virus hepatitis yang menyerang organ hati manusia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut hepatitis akut tidak akan berpeluang menjadi pandemi. (Sumber: Shutterstock/Kateryna Kon)

Seluruh kasus di dunia juga bersifat probable hepatitis akut misterius, dengan jumlah 348 dengan 70 kasus tambahan yang masuh dalam penyelidikan.

Penjelasan lebih lanjut dipaparkan oleh mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama.

Menurutnya, untuk mengetahui apakah hepatitis akut akan menjadi pandemi atau tidak diperlukan kajian yang mendalam dari WHO.

"Akan melalui proses, ditentukan dulu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)," terangnya.

PHEIC inilah yang akan mengukur sejumlah indikator status pandemi, seperti penyakit lintas benua, menimbulkan masalah kesehatan yang berarti, dan merupakan jenis penyakit baru.

"Sesudah itu dilihat lagu perkembangannya, kalau terus meluas maka baru disebut pandemi," imbuh Tjandra.

Proses penentuan pandemi ini cukup panjang. Demikian juga pada pandemi Covid-19, dimana WHO melaporkan kasus oada 5 Januari 2020, dinyatakan PHEIC pada 31 Januari 2020, dan dinyatakan pandemi paada 11 Maret 2020.

Baca Juga: Ada Laporan 15 Kasus Hepatitis Akut Misterius di RI, KSP: Semua Masih Bersifat Suspek

Adapun terkait hepatitis akut ini, perlu dijelaskan kembali, apakah masuk klasifikasi probable, epi-linked, atau pending yang harus diinvestigasi lebih lanjut.

Tjandra juga mendorong penyelidikan epidemiologis mendalam agar dapat diketahui pola penularannya dan memulai identifikasi menyeluruh di masyarakat.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Antara


TERBARU