> >

Anak-Anak Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tindak Pencegahan dan Gejalanya!

Kesehatan | 5 Mei 2022, 08:38 WIB
Ilustrasi. Anak-anak menjadi yang paling rentan terinfeksi hepatitis akut misterius. (Sumber: Tribun Jogja/Memorial Regional Health)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Munculnya kasus hepatitis akut misterius yang menginfeksi anak-anak belakangan ini, membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan.

Salah satunya dengan mendorong kesadaran masyarakat mengenai tindakan pencegahannya yang dapat berawal dari perilaku hidup bersih dan sehat.

Melansir Kompas.com, Rabu (4/5/2022), Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam kondisi saat ini karena proses investigasinya masih berjalan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang, lakukan tindakan pencegahan," ujar Nadia.

Baca Juga: WHO: Hepatitis Misterius Jangkiti Hampir 300 Anak di 20 Negara, Menyebar ke Asia dan Pasifik

Tindak Pencegahan Infeksi Hepatitis Akut

Untuk sementara, Nadia menyebutkan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mencegah infeksi hepatitis akut misterius itu.

  • Rutin mencuci tangan menggunakan sabun
  • Cuci seluruh bahan makanan hingga bersih
  • Patikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  • Jangan gunakan alat makan secara bergantian
  • Hindari kontak dengan orang sakit
  • Jaga kebersihan lingkungan sekitar
  • Disiplin protokol kesehatan

Dengan megikuti upaya pencegahan di atas, maka risiko infeksi hepatitis akut misterius itu dapat berkurang.

Baca Juga: Penyebab Masih Misterius, Begini Cara Mencegah Anak Terinfeksi Hepatitis Akut Menurut IDAI

Gejala Hepatitis Akut

Umumnya, anak-anak yang terinfeksi hepatitis akut misterius itu mengalami gejala seperti demam, mual, muntah, diare berat, kuning, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Maka dari itu, anak-anak yang menunjukan gejala di atas sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Lebih lanjut, kasus hepatitis akut misterius tersebut juga memiliki gejala klinis meliputi peningkatan enzim di hati serta sindrom jaundice (penyakit kuning) akut.

Selain itu, ada pula gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen (perut), diare, dan muntah-muntah yang dialami oleh pasien hepatitis akut misterius.

Baca Juga: Hepatitis Akut pada Anak Disebut Serius, IDI Minta Orang Tua Ikut Waspada

Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Kemenkes mencatat, sudah ada tiga pasien anak di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut, hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu berbeda, namun belum diketahui penyebabnya.

Kasus Hepatitis Akut Misterius Dunia

Adapun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan, status kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Pada 5 April 2020, WHO pertama kali menerima laporannya dari Inggris Raya dengan jumlah 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

Menurut laporan tersebut, kasus hepatitis akut kebanyakan menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun di Skotlandia Tengah selama periode Januari hingga Maret 2022.

Selanjutnya, akibat terinfeksi kasus hepatitis akut misterius itu, 17 anak dengan usia berkisar satu bulan hingga 16 tahun memerlukan transplantasi hati dan satu yang meninggal dunia.

WHO pun menekankan, mayoritas kasus yang terdeteksi itu tidak menunjukan adanya gejala demam, sehingga proses investigasinya masih perlu digencarkan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU