Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Hepatitis Akut yang Penyebabnya Masih Misterius
Peristiwa | 3 Mei 2022, 17:40 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan usai meninggalnya tiga pasien anak yang diduga terjangkit kasus hepatitis akut. Kasus hepatitis akut yang misterius diketahui telah menyerang anak-anak di sejumlah negara.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kewaspadaan juga ditingkatkan karena organisasi kesehatan dunia WHO telah menyatakan hepatitis akut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Dalam dua pekan terakhir ini kami meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," kata Siti Nadia Tarmizi, Selasa (3/5/2022).
Baca Juga: Satgas IDI Ungkap Dugaan Penyebab Hepatitis Misterius yang Serang Anak-anak
Dia menjelaskan, WHO telah menerima laporan dari sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Asia. Sejak laporan muncul pada 15 April 2022, hingga kini belum diketahui penyebab kasus hepatitis akut tersebut.
Dia menyebut, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dalam rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.
"Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat," katanya sebagaimana dikutip Antara.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Baca Juga: Hepatitis Akut Sudah Masuk Indonesia, Ketahui Pencegahan dan Gejala yang Mirip Sakit Kuning
Kemenkes kemudian melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Selama masa investigasi, dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang.
“Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Dia juga menyatakan, anak-anak yang memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran, harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga: Belum Jelas Penularannya, Pakar Ingatkan Waspadai Hepatitis Misterius Ini
Sejak informasi itu dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, kata dia, jumlah laporan terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Sebanyak 17 anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal atau nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah. Pada sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F tipe 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022, demikian keterangan Siti Nadia Tarmizi.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara