> >

Waspada 2 Bibit Siklon, BMKG Peringatkan Dampak bagi Cuaca Indonesia

Update | 23 April 2022, 12:51 WIB
Ilustrasi pemantauan bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Baru saja, BMKG menemukan dua bibit siklon di sekitar Indonesia, Jumat (22/4/2022) malam, yang dapat memengaruhi cuaca. (Sumber: BMKG)

Baca Juga: BMKG Prediksi Hilal Idul Fitri 1443 H Berpotensi Terlihat 1 Mei 2022

2. Gelombang pasang

Sementara itu, beberapa titik perairan berpotensi mengalami gelombang tinggi yang merupakan dampak bibit siklon 98S.

  • Perairan Bengkulu dan Perairan Enggano (1,25-2,5 meter)
  • Perairan Barat Lampung (1,25-2,5 meter)
  • Selat Sunda bagian barat dan bagian selatan (1,25-2,5 meter)
  • Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba (1,25-2,5 meter)
  • Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan (1,25-2,5 meter)
  • Selat Sumba bagian barat (1,25-2,5 meter)
  • Laut Sawu (1,25-2,5 meter)
  • Samudera Hindia selatan Banten dan Bali-Pulau Sumba (1,25-2,5 meter)
  • Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur (2,5-4 meter)

Dampak Bibit Siklon 99S

Bibit siklon 99S juga tergolong rendah peluangnya untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Meski, BMKG mencatat, bibit siklon tersebut memiliki kecepatan maksimum sekitar 20 knots atau 37 km/jam dan tekanan udara minimum sekitar 1009,8 hPa di pusatnya.

Lebih lanjut, bibit siklon 99S pun berpotensi menyebabkan hujan intensitas sedang hingga lebat dengan angin kencang di sejumlah wilayah di sekitar Laut Banda.

Seperti Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku, yang mana tinggi gelombang di perairan sekitar daerah-daerah itu dapat mencapai 1,25 sampai 2,5 meter.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Waspada Hujan Lebat di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat

Rekomendasi BMKG

Terkait potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah akibat kemunculan dua bibit siklon, BMKG lantas mengeluarkan rekomendasinya untuk masyarakat sebagai langkah kesiapsiagaan.

  1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan terdampak
  2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya
  3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir bandang, banjir pesisir, dan tanah longsor di daerah rawan
  4. Seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi terkait potensi dampak cuaca ekstrem dari adanya pengaruh bibit siklon pada cuaca di Indonesia

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU