> >

Istana Perintahkan Kapolda Jabar Atasi Keluhan Dua Pedagang Pasar Bogor yang Histeris ke Jokowi

Berita utama | 22 April 2022, 16:18 WIB
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono (Sumber: kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Istana mengatakan perihal pedagang Pasar Bogor yang mengadu ke Presiden Joko Widodo karena keluarganya menolak pungutan liar namun ditangkap polisi sudah diteruskan ke Kapolda Jawa Barat.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Polda Jawa Barat diminta untuk meneliti dan mempelajari masalah perihal aduan dua pedagang di Pasar Bogor soal pamannya yang ditangkap lantaran tolak pungli.

Keterangan itu disampaikan oleh Kasetpres Heru Budi Hartono kepada KOMPAS TV, Jumat (22/4/2022).

“Sudah diteruskan ke Pak Kapolda untuk diteliti dan pelajari permasalahannya," kata Heru.

Sebelumnya sebagaimana telah diberitakan KOMPAS TV, dua orang pedagang di Pasar Bogor histeris saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (21/4/2022)

Saat itu, Presiden Jokowi memang mengunjungi pasar untuk menjalankan program bantuan langsung tunai minyak goreng.

Baca Juga: Momen Pedagang Menangis Ngadu ke Jokowi Soal Pamannya yang Ditangkap Polisi karena Menolak Pungli

Saking histerisnya, tidak hanya paspampres, tapi Presiden Jokowi sampai menenangkan dua pedagang yang mengatakan pamannya ditangkap polisi karena menolak pungutan liar atau pungli.

"Pak, Pak Jokowi, Pak tolong kami. Om kami ditangkap polisi. Ditangkap polisi," ujar pedagang kepada Jokowi sambil histeris.

Sontak Presiden dan rombongan pun menghentikan langkahnya, Jokowi pun berusaha menenangkan pedagang tersebut.

"Paman kami menolak pungli ditangkap polisi. Kami bingung. Sudah tiga bulan lebih dipenjara. Bingung Bapak," kata pedagang tersebut.

Presiden pun langsung merespons kedua pedagang tersebut dengan mencoba menenangkan.

“Tenang, tenang,” ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Polres Palopo Raih Predikat Berkinerja Baik Dalam Pemberantasan Pungli

Kemudian, Presiden Jokowi langsung meminta Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk mencatat keluhan pedagang.

"Kami mohon Bapak bisa bantu kami. Hanya bapak yang bisa bantu kami," ujar Pedagang tersebut.

“Kamu punya bukti-bukti semua Pak, itu preman Pak,” ujarnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung kemudian langsung mencatat sejumlah keterangan perihal paman dari dua pedagang pasar yang menolak pungli tersebut.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU